Jum'at, 17 Mei 2024
Home/ Berita/ Pemberdayaan MPM Merupakan Kekuatan Dakwah Akar Rumput

Pemberdayaan MPM Merupakan Kekuatan Dakwah Akar Rumput

Palangkaraya- Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah menjadi kekuatan dakwah modern di akar rumput yang meskipun kelahirannya masih seumur jagung tapi mampu memberikan solusi untuk bangsa dengan program jihad ketahanan pangan dan memberikan dampingan bagi para petani, sehingga mampu mandiri dan terlepas dari ancaman kemiskinan.

 

Hal tersebut diungkapkan Sukriyanto AR Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah  dalam pembukaan up-grading pemberdayaan masyarakat regional Kalimantan yang di ikuti tidak kurang dari 120 orang peserta yang bertempat di hotel Fairuz, Palangkaraya, Sabtu (30/03/2013). Dalam acara yang juga dihadiri Walikota Palangkaraya, MPM PP Muhammadiyah, dan Jajaran PWM Kalimantan Tengah tersebut, Syukriyanto AR mengungkapkan, MPM telah mampu meaktualisasikan program kerjannya dengan tepat sasaran dengan memberikan dampingan langsung pada para petani yang selama ini hidupnya sangat tidak menentu akibat kurangnya akses pengetahuan pertanian yang benar.  Kurangnya pengetahuan mengenai pertanian yang benar menurut Sukriyanto AR, telah menyebabkan produksi biaya tinggi, termasuk dengan memaksakan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.  “Dengan program pertanian terpadunya MPM telah mampu sedkit demi sedikit mengubah pola pertanian biaya tinggi, menjadi pertanian terpadu yang ramah lingkungan dan murah, karena penggunaan limbah industri rumah tangga,” jelasnya.

 

Sementara itu menurut ketua MPM PP Muhammadiyah Said Tuhuleley, dalam menyongsong Muktamar Muhammadiyah 2015 di Makassar, MPM akan terus intensif melaksanakan gerakan pemberdayaan untuk petani, nelayan, dan juga kaum kaum miskin kota melalui program – program upgrading, workshop dan program peningkatan capacity building lainnya. Dalam waktu dekat ini jelas Said Tuhuleley, MPM akan melaksanakan upgrading di wilayah Timur yang  rencananya akan diadakan di Kota Gorontalo, serta worshop pertanian terpadu di Samarinda Kalimantan Timur. Padatnya kegiatan dan aktivitas MPM selama ini menurut Said Tuhuleley, tidak lepas dari jargon MPM yakni, selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *