Yogyakarta - Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Ahad (07/04) menerima kunjungan Abdullah Yazid Pengusaha Sukses dari Ngasem, Jawa Tengah di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro Yogyakarta. Selain menjadi pengusaha sukses Muhammadiyah, Abu Yazid adalah Wakil Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Selain H. Sukriyanto AR selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menjadi inisiatif dalam agenda pertemuan ini. Tampak hadir juga Said Tuhuleley selaku ketua dan Bachtiar Dwi Kurniawan selaku Sekretaris, beserta anggota dan tim ahli dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Said Tuhulely dalam mengatakan , dalam pertemuan ini MPM menguapayakan kemungkinan untuk menjalin kerja sama dengan Majelis Ekonomi. Hal ini dikarenakan secara kaidah majelis, MPM tidak boleh mempunyai unit usaha, dan mesti fokus kepada upaya pemberdayaan dan pendampingan saja.
“ Majelis Pemberdayaan Masyarakat dalam Kaidah Majelis di Muhammadiyah tidak dibolehkan mempunyai unit usaha. Oleh sebab itu harus ada upaya sinergisitas atau menjalin kerjasama dengan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan yang mempunyai sektor unit usaha; karena di sini MPM mesti fokus kepada upaya pemberdayaan dan pendampingan terhadap masyarakat mikro.” Ungkap Said.
Abdullah Yazid menjelaskan bahwasanya ia pernah mengusulkan agar antara Majelis Ekonomi & Kewirausahaan mengadakan rapat kerja sama dengan MPM terkait sinergisitas program-program sebelum pertemuan yang akan diadakan pada hari Jum’at (12/04). Selain itu Yazid menyayangkan tentang kondisi mindset warga Muhammadiyah di tengah semakin berkembangnya aset dan potensi Muhammadiyah. Karena berkaca kepada kasus Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan yang potensi pemberdayaan ekonomi cukup besar tapi tidak diiringi dengan pola pikir dan manajemen yang baik.
“ saya pernah mengusulkan agar Majelis Ekonomi dan MPM segera melakukan rapat kerja sama terkait sinergisitas program. Karena sangat disayangkan di tengah potensi ekonomi yang besar. Muhammadiyah tidak mengiringi denganmindset yang bagus.” Ujar pengusaha sukses dalam sektor BMT Syari’ah ini.
tidak hanya itu dia mengungkapkan, Dalam upaya meningkatkan sektor perekonomian muhammadiyah berusaha mengembangkan lembaga keuangan. Dengan lembaga keuangan seperti BMT dan BTM untuk berdayakan ekonomi-ekonomi lokal.Dan memberikan gambaran diantaranya "Dengan bantuan lembaga keuangan tersebut kita bisa membuat Perseroan Terbatas untuk distribusi sedangkan outlet pemasaran lansung dikelola oleh warga Muhammadiyah dengan proses distribusi terintegrasi se Indonesia, dan produk yang dijual lebih mengunggulkan produk lokal". katanya.
Dalam pertemuan yang berlansung selama 3 jam tersebut secara umum merupakan forum sharing pengalaman oleh Abdullah Yazid untuk menguapayakan pemberdayaan ekonomi ummat yang semestinya menjadi fokus utama Muhammadiyah.