Yogyakarta - Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)mengadakan workshop “Peneguhan Komitmen Persyarikatan dalam Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok dan Inisiasi Muhammadiyah Tobacco Control Framework (MTCF)” pada Kamis-Jumat beberapa waktu yang lalu, (2-3/5/2013)di Gedung Ar Fachrudin A lantai 5 UMY.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari utusan-utusan majelis, lembaga, ortom dan amal usaha Muhammadiyah. Selain itu hadir pula dr. Sudibyo Markus, M.BA. (Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah), Prof Yunahar Ilyas (Ketua PP Muhammadiyah), dr Luqman Ali Husin, Sp,PD. (Ketua MPKU PP Muhammadiyah), dan H. Wawan Gunawan Abdul Wachid, Lc. M.Ag.(Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah) sebagai pengantar materi dalam workshop ini.
“Walaupun fatwa haram merokok belum sempat disosialisasikan di munas, akan tetapi PP Muhammadiyah telah menetapkan keputusan tentang KTR (Kawasan Tanpa Rokok),” Prof.Yunahar Ilyas, Lc.
Dalam materi yang disampaikan oleh Prof. Yunahar Ilyas ditegaskan pula bahwa kawasan tanpa rokok tidak hanya berlaku di gedung-gedung milik Muhammadiyah, akan tetapi juga tempat-tempat yang dipakai untuk kegiatan Muhammadiyah.
Kegiatan Muhammadiyah Tobacco Control Centre ini perlu diapresiasi dan didukung karena pada awalnya Indonesia juga merupakan negara pelopor drafting FCTC. Namun sekarang Indonesia justru menjadi negera terbesar ke 3 setelah Cina dan India dalam mengonsumsi rokok,
Menurut dr.Ali Luqman Husin, Sp.PD. KTR (kawasan tanpa rokok) merupakan amanat Persyarikatan dan Amanat UU.
“Berdasarkan evaluasi dari pelaksanaan KTR di lingkungan Muhammadiyah, hasilnya cukup diterima dengan baik meskipun masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Dan juga perlunya sosialisasi lebih lanjut soal penerapan KTR dari PP Muhammadiyah.” jelas ketua MPKU PP Muhammadiyah.
Dalam workshop ini terdapat presentasi evaluasi implementasi pelaksanaan KTR di beberapa amal usaha Muhammadiyah, seperti KTR di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Magelang, RS PKU Muhammadiyah Bantul dan SMK Muhammadiyah Temon. Selain itu ada juga success story KTR di Desa Ngunut, Gunung Kidul , yang merupakan kawasan dusun bebas asap rokok.
Hasil dari workshop selama dua hari ini adalah kesepakatan membentuk kerangka kerja pengendalian tambakau (MTCF) dan juga pembentukan tim yang melibatkan banyak pihak dari majelis, lembaga, ortom, maupun AUM.
“Dokumen perumusan Muhammadiyah Tobacco Control Framework akan selesai akhir bulan Mei 2013 dan diimplementasikan ke seluruh pada tahun pertama dan akan dievaluasi pada tahun ke 2.” tutur dr.Erwin Santosa, Sp.A, selaku Ketua MTCC.(mona)