JAKARTA—Hasil voting pada Rapat paripurna DPR RI semalam, ditanggapi dingin Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsuddin. Menurutnya, kenaikan harga BBM hanya akan membebani rakyat hingga mengalami penderitaan. Hal itu dikatakan Din kepada muhammadiyah.or.id, Selasa (18/6) siang.
“Sangat tidak bijak. Lha ketika Pemerintah baru tahap rencana saja, harga sembako sudah pada naik. Nanti akan menyusul ongkos transportasi naik. Lalu, efek domino akan berjalan: kenaikan harga barang. Terkait hal tersebut, daya beli (purchasing power) rakyat tetap. Bahkan menjadi lebih rendah,”ujar Din.
BLSM yang akan disalurkan kepada rakyat miskin, kata Din, hanyalah “balsem” yang mungkin menghilangkan rasa sakit sebentar, tetapi tidak untuk selanjutnya.
“Kenaikan harga BBM ini, terkait dengan tata kelola migas nasional yang tidak transparan dan bahkan sarat korupsi,”tegasnya.
“Andai saja Pemerintah mau membenahi tata kelola migas sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945, bahwa Sumber Daya Alam dikuasai Negara dan digunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat, maka mungkin harga BBM tak harus setinggi sekarang,” tutupnya.
Seperti diketahui, DPR akhirnya menyetujui APBN-P 2013 usulan Pemerintah, dan sekaligus tidak menolak kenaikan harga BBM. Meski sebagian fraksi menolak, namun hasil voting Senin (17/6/2013) yang berlangsung ketat menunjukkan bahwa anggota DPR RI yang setuju menerima lebih banyak dibanding yang menolak. Diperkirakan dalam waktu dekat, harga BBM segera naik. (mst)#