Jakarta- Aliansi Pengendalian Tembakau Indonesia yang difasilitasi oleh Muhammadiyah mengadakan peluncuran buku "Peta Jalan Pengendalian Produk Tembakau di Indonesia: Perlindungan Terhadap Keluarga, Generasi Muda dan Bangsa dari Bahaya Rokok" , Senin, (24/06/2013)di Auditorium Pusat Dakwah MuhammadiyahJakarta. Acara ini dihadiri kurang lebih 150 peserta, diantaranya adalah dua tokoh penting nasional yaituanggota Dewan Pertimbangan PresidenProf. Email Salim dan Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan KemiskinanH.S Dillon.
Dalam pengembangannya, roadmap ini melibatkan seluruh jaringan pengendalian tembakau baik LSM maupun civil society dan pemerintah yang bertujuan sebagai media edukasi dan komunikasi bagi masyarakat.
"Kejayaan dan ketegaran bangsa Indonesia di tahun 2020-2040 ditentukan oleh generasi muda saat ini, maka dari itu selamatkan generasi muda dari rokok,” jelas Emil Salim. Menurut Emil Salim, Jika masyarakat gagal menyelamatkan bangsa Indonesia dari jebakan middle income trap, maka generasi mudanya akan kalah bersaing dengan negara lainnya, serta akan kehilangan momentum bonus demografi.
Selain Prof Emil Salim dan H.S Dillon, turut hadir ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas serta nama besar lain seperti Marzuki Usman dan Taufiq Ismaildan juga dari kedutaan Pakistan di hadiri Commercial Secretary Maria Kazi.
Sementara itu menurut anggota Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah dr. Sudibyo Markus, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang belum menandatangani Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), sedangkan Cina dan India yang lebih banyak perokoknya daripada Indonesia justru telah meratifikasi FCTC.“Dengan adanya Muhammadiyah sebagai inisiator dan fasilitator, roadmap ini diharapkan akan jadi milik bersama, tidak hanya Muhammadiyah akan tetapi juga road map milik Indonesia,” ungkapnya. (@sty, mona)