Malang-Bertempat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur selenggarakan Kajian Ramadhan dengan tema “Dakwah Kultural Masa Kini” pada Jumat-Sabtu, (12-13/7/2013). Sekitar 1500 warga Muhammadiyah memenuhi UMM Dome untuk mengikuti pembukaan Kajian Ramadhan PWM Jatim.
Dakwah kultural masa kini adalah dakwah melalui pendekatan budaya yang mampu melahirkan budaya baru yang Islami. Islam tidak pernah menghapuskan budaya masyarakat dahulu yang telah ada, akan tetapi menyempurnakan dan memberi nilai-nilai tauhid pada budaya yang telah ada di masyarakat.Hal itu disampaikan Din Syamsuddin dalam Pembukaan Kajian Ramadhan PWM Jatim kemarin (12/7).
“Dakwah Kultural bukanlah suatu hal yang baru, melainkan pelaksanaan dakwah yang berkaitan dengan situasi kondisi yang baru dan perubahan waktu yang dihadapi oleh masyarakat dengan menampilkan nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang memandang masyarakat sebagai makhluk budaya.” Ujar Din.
Di dalam sejarah pendirian Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan melaksanakan dakwahnya dengan tegas dan frontal yakni memberantas tahayul, bid’ah dan churofat. Akan tetapi di sisi lain beliau tetap menunjukkan ke-Jawa-annya dengan tetap memakai pakaian adat Jawa walaupun ia pernah beberap tahun belajar di Makkah
Dakwah Kultural bukanlah suatu hal yang baru, yaitu pelaksanaan dakwah yang berkaitan dengan situasi dan kondisi baru, perubahan waktu yang dihadapi oleh masyarakat dan dengan menampilkan nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang memandang masyarakat sebagai makhluk budaya
Selain itu menurut Thohir Luth,Ketua PWM Jatim dalam sambutannya mengungkapkan pentinganya mengangkat tema dakwah kultural dalam kajian ini agar pimpinan Muhammadiyah pada tingkatan yang paling rendah mampu menerapkan strategi dakwah yang lebih membumi.
Selain Din, kajian Ramadhan ini juga akan dihadiri Ketua-ketua PP Muhammadiyah seperti Prof. Malik Fadjar, Prof. SyafiqMughni, Dr. Abdul Muktiserta Guru Besar UIN Jogja Prof. Munir Mulkhan. Dalam pembukaan Kajian ini diadakan juga launching dua buah buku karya kader Muhammadiyah yakni ‘Berdamai Dengan Hari Tua’ karya Nur Cholis Huda dan ‘Semangat Tanpa Batas’ karya Imam Robandi.
Kajian juga diisi diskusi tentang dakwah pemberdayaan kaum musda’afin dengan menghadirkan penyandang cacat yang memiliki 5.000 karyawan binaan anak cacat, Irma Suryani dan testimoni mantan germo dan PSK binaan Muhammadiyah Krembangan Surabaya.
Ketua Panitia lokal, Wasis, SH, MH, menerangkan kegiatan ini merupakan rutin setiap tahun. UMM selalu menjadi tuan rumah karena kapasitas penginapan dan gedung yang memadahi. Selain itu masjid AR Fahruddin sanggup menampung hingga 5.000 jamaah. Puluhan panitia dilibatkan untuk menangani acara ini termasuk dalam melayani buka bersama, makan sahur, transportasi penjemputan dari penginapan ke tempat acara. (mona/dzar)