Negara, Jembrana - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Samsyuddin, Ahad kemarin (6/10/2013) hadir di Bumi Makepung untuk meresmikan amal usaha Muhammadiyah Jembrana sekaligus bersilaturahmi dengan Muspida dan tokoh masyarakat termasuk warga Muhammadiyah di Jembrana. Din Samsyuddin sempat menyinggung KPK yang menangkap tangan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dengan sebutan Bangsa Indonesia sekarang sedang diliputi buta huruf moral. “Bangsa kita sekarang sedang diliputi buta huruf moral “ kata Din Samsyuddin. Menurutnya buta huruf moral lebih berbahaya dari buta huruf latin karena melanda orang-orang yang sangat terdidik. “Mereka tidak bisa membaca huruf-huruf moral, yang dipanggil KPK itu profesor “ lanjut Din.
Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha berkeyakinan Muhammadiyah sebagai organisasi yang besar mampu memberikan pencerahan kepada seluruh komponen bangsa sehingga sikap solidaritas tetap terjaga. “Saya berterima kasih, Jembrana didatangi orang penting dari pusat, karena untuk mencari orang kesempatan orang seperti Prof. Din Samsyuddin sangat sulit“ kata Artha.
Bupati Artha mengungkapkan, Muhammadiyah di Jembrana berperan sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan. Silaturahni seperti ini merupakan salah satu cara untuk menjaga solidaritas antar umat beragama.
Di sisi lain Din yang mantan Dirjen Binapenta Depnaker RI ini mengungkapkan, baginya Kota Negara Kabupaten Jembrana sudah tidak asing karena di masa remajanya sekitar tahun 1972-1975 ia sering melintas di Kota Negara saat masih belajar. “ Jembrana dari dulu hingga sekarang masih sama saja, tetap asri dan subur “ ujar Din.
Ia juga menilai Muhammadiyah di Jembrana sangat dinamis. Hal tersebut menurut Din terjadi akibat perhatian Bupati Jembrana Putu Artha yang memahami kebhinekaan tunggal ika yang mengikat umat sehingga kehidupan beragama di Jembrana berjalan dengan damai. “Negara (Kota Jembrana) sangat pantas menjadi model dari Negara (Indonesia) yang lebih besar “ ujar Din Samsyuddin.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Jembrana H. Ansori menyampaikan tahapan pembangunan Gedung Dakwah di areal sekteriatnya di Kelurahan Lelateng yang kini sedang dikerjakan. pembangunan Gedung Dakwah tersebut Bupati Artha turut membantu biaya pembangunan sebesar Rp. 10 juta. Bantuan Bupati Artha tersebut rupanya memancing donatur lainnya, seperti Pengurus Wliayah Muhammadiyah Bali pun turut menyumbang Rp. 10 juta. Ketum PP Muhammadiyah Din Samsyuddin juga terpancing untuk membantu Rp. 10 juta. Bahkan Din juga langsung melelang bangunan per meter yang dihargakan Rp. 3 juta. Dalam sekejap sejumlah donatur angkat tangan dan menyumbang, hingga seluruhnya mampu terkumpul dana sebesar Rp. 172 juta.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali, H. Sukirman menyampaikan saat ini PWM Bali tengah menggerakkan pembangunan amal usaha Muhammadiyah di beberapa PDM se Bali, seperti di jembrana ini, dan beberapa kabupaten lain, seperti Karangasem, Buleleng, dan Denpasar. (dzar)