Minggu, 19 Mei 2024
Home/ Berita/ Ramadhan UMM, Momentum Pemantapan Kecerdasan Spiritual

Ramadhan UMM, Momentum Pemantapan Kecerdasan Spiritual

 

Malang- Separuh dari sebulan pada Ramadhan tahun ini akan dimanfaatkan oleh unit-unit dan fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk pemantapan kecerdasan spiritual. Hal ini terlihat dari jadwal yang telah diedarkan kepada seluruh civitas akademika UMM, Rabu (20/07).

Menurut surat yang ditandatangani Pembantu Rektor II, pemantapan spiritual akan disentralkan di lantai II masjid AR Fahruddin. Kegiatannya meliputi pengarahan pimpinan universitas, kajian keagamaan, buka puasa bersama keluarga dosen dan karyawan, serta sholat Asyar dan Maghrib berjamaah.

Panitia Pengarah, Drs. Abdul Haris, MA, mengatakan kajian-kajian untuk dosen dan karyawan serta keluarganya diarahkan pada tema memantapkan kecerdasan spiritual menuju insan yang bertakwa. “Tema tersebut akan diderivasi oleh penceramah sesuai dengan konteks kekinian dan terkait dengan unit dan fakultas masing-masing,” terang Haris.

Ketua Panitia Gema Ramadhan UMM, Nursubhi, ST, MT, menegaskan setidaknya ada 15 kali pertemuan yang dijadwalkan untuk  unit-unit dan fakultas-fakultas di lingkungan secara bergilir. Dengan demikian,praktis sejak hari ke-5 puasa hingga hari ke-21, kegiatan Ramadhan di UMM tak pernah putus. “Di atas hari-hari itu akan dikonsentrasikan untuk i’tikaf,” terang Nursubhi.

Dalam jadwal yang diedarkan itu, acara setiap unit atau fakultas dimulai pukul 15.00 dengan sholat berjamaah. Dilanjutkan dengan pengarahan pimpinan dan pengajian, lalu buka bersama dan sholat Maghrib. “Penceramah juga sudah kita jadwalkan sejak awal. Kami mengundang pembicara dari Pimpinan Daerah maupun Wilayah Muhammadiyah,” kata Nursubhi. Khusus pada 12 Agustus, pada giliran Fakultas Agama Islam (FAI), pembicaranya Prof. HA Malik Fadjar.

Kajian penguatan spiritual untuk unit dan fakultas ini merupakan satu rangkaian kegiatan Gema Ramadhan UMM 1432 H ini. Selain kajian tersebut, panitia seperti tahun sebelumnya juga mengadakan bakti sosialdan kajian untuk mahasiswa. 
Kegiatan Ramadhan tidak hanya berpusat di masjid AR Fahruddin. Di dua masjid UMM lainnya, Ad-Dakwah (kampus I) dan KH M Bedjo (RS UMM) juga diadakan tarawih dan kajian ba’da Subuh. “Diharapkan masyarakat di sekitar masjid-masjid tersebut juga ikut menyemarakkan kegiatan Ramadhan,” tambah Nursubeki.

Sementara itu, pihak universitas juga telah mengedarkan surat edaran mengenai Ramadhan yang mulai dilaksanakan pada 1 Agustus itu. Pihak universitas melalui surat tersebut menghimbau kepada segenap civitas akademika memperbanyak ibadah, memperbanyak amal saleh serta memanfaat Ramadhan untuk bekerja lebih baik lagi.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, universitas juga mengatur jam kerja khusus untuk bulan puasa, serta memberlakukan wajib berpakaian muslim bagi mahasiswa putri yang muslim. Sedangkan bagi yang non-muslim diminta untuk menyesuaikan agar tidak berpakaian ketat. “Biasanya momentum puasa seperti ini dimanfaatkan oleh mahasiswi untuk belajar memakai jilbab dan akhirnya keterusan karena terbawa oleh suasana Islami, tidak hanya secara fisik tetapi juga sampai pada batinnya,” kata PR II, Drs. Mursidi, MM. Di UMM memang tidak diwajibkan berjilbab, tetapi akan didorong untuk berjilbab melalui berbagai momentum, seperti pada bulan Ramadhan, saat Pesmaba, dan P2KK.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *