Manado –Bencana Banjir besar yang menimpa Kota Manado Rabu kemarin (15/1) dan sekitarnya membuat kota Manado sempat lumpuh beberapa hari. Sehari setelah banjir melanda, Posko Muhammadiyah di kabupaten Manado telah dibentuk. Sinergi dan pembagian peran antara PWM, PDM, Semua Ortom dan Pengelola Posko Muh dalam Penanganan Bencana. PWM Sulawesi Utara  mendirikan posko induk Penanganan Bencana banjir Manado

Tim yang dibentuk PWM ini akan melakukan Penggalangan Dana & Logistik baik melalui PDM Se Sulut juga ke PWM di Sulawesi. Pengerahan Relawan Muhammadiyah dan amal usaha muhammadiyah Se Sulawesi Utara untuk menggerakan posko Muhammadiyah. Berjejaring dengan Pemerintah Propinsi beserta Dinasi Terkait dalam pengelolaan posko Muhammadiyah. Penyediaan Transportasi atau Kendaraan Untuk relawan di posko Muhammadiyah. Mendistribusikan Penggalangan dana, logistik dan transportasi ke 3 Posko Muhammadiyah.

Untuk data sementara per 15 Januari 2014, telah mendata jumlah korban meninggal sebanyak 19 orang, terdampak sebesar 90 ribu jiwa, serta jumlah pengungsi sebanyak 15 ribu jiwa. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah telah mengerahkan tim dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk membantu tim MDMC di Manado.

Sampai hari ini MDMC telah melakukan upaya Manajemen posko, Pelayanan kesehatan serta Distribusi logistik. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pun telah menetapkan hari bencana provinsi sejak tanggal 15 Januari hingga 30 Januari 2014. Penanganan darurat banjir bandang dan longsor di Sulut terus dilakukan hingga saat ini. Bencana terjadi di 8 kab/kota yaitu Kota Manado, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kep Sangihe dan Kep Sitaro. Jumlah korban meninggal 19 orang,dimana Kota Manado 6 orang, Tomohon 6 orang, Minahasa 6 org, dan Minahasa Utara 1 orang.(dzar)