Jakarta - Tim Asistensi Bendahara PP Muhammadiyah menggelar acara Training Of Trainer (TOT) yang bertemakan Cash Management System Muhammadiyah di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta.
Dalam sambutann Ketua Tim Asistensi Bendahara PP Muhammadiyah Prof. Dr. Yunan Yusuf menyampaikan dalam konteks Muhammadiyah, semua amal usaha harus dipahami sebagai bentuk kekayaan persyarikatan dan tidak boleh dimiliki oleh pribadi-pribadi. “Semua asset tidak boleh diakui oleh pengurus, karena semua kekayaan dan amal usaha itu adalah miliki persyarikatan,” terangnya. Sesuai aturan di Muhammadiyah, Yunan menegaskan bahwa semua pengurus dan warga Muhammadiyah harus tunduk pada aturan persyarikatan ini.
Sementara sambutan dari Bendahara PP Muhammadiyah Dr. H. Anwar Abbas, M.M menerangkan tentang pentingnya pengelolaan dana keuangan yang baik bagi warga Muhammadiyah,menurutnya sistem bank yang konvensional seperti sekarang ini maka potensi krisis masih akan terus berlanjut oleh karena itu diperlukan adanya solusi yang baik.
Muhammadiyah sebagai ormas islam terbesar telah terbukti memiliki aset yang sangat besar jumlahnya, namun Muhammadiyah belum bisa menikmati keuntungan dari potensi keuangan yang selama ini dikelola oleh perbankan, lanjut Ketua MUI Pusat.
Sebagai organisasi modern dan berkemajuan Cash Management menjadi konsep yang sangat mendukung bagi terciptanya Muhammadiyah yang berkemajuan. Dari sisi pertanggungjawaban publik,transparansi pengelolaan keuangan juga sangat penting untuk diterapkan di muhammadiyah.
TOT diikuti oleh perwakilan PWM, PDM dan Amal Usaha Muhammadiyah dari beberapa Propinsi di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, DKI Jakarta, Banten dan Jawa. Kegiatan TOT digelar selama dua hari dari tanggal 6 -7 Maret 2014. #Rr