Kasihan - Beberapa waktu lalu Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar diskusi bertajuk Affirmative Action atau aksi penegasan keterlibatan perempuan dalam ranah politik dimana fenomena saat ini perempuan masih belum diberi keleluasaan ataupun kemerdekaan dalam menyalurkan aspirasinya baik dalam tindakan maupun penyuaraan berupa kritik, satu ide/gagasan.Seminar ini menghadirkan Pengamat muslim di Amerika, Jessica Starr Boz, Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Norma Sari, S.H., M.Hum, dan anggota DPRD DIY, Istianah Z, S.H., M.Hum, ketiga narasumber ini menyuarakan pendapat-pendapat mereka terkait masalah mengenai minimnya kader politik perempuan yang masih sulit dicari dalam menggeliatkan kuota 30% perempuan agar sadar politik harus dinilai dari segi kualitasnya bukan hanya dari segi fisik ataupun pencitraan semata.
Seminar nasional ini digelar pada Jumat, (16/5) di lantai 5 Gedung AR Fahruddin B UMY diadakan dengan tujuan sesuai dengan temanya Affirmative Action membahas posisi yang diraih perempuan sekarang di ranah politik apakah hanya sekedar untuk memenuhi kuota atau memang perempuan memiliki capability untuk dapat memiliki posisi di ranah politik, sedangkan kaum perempuan sendiri yang duduk di parlemen kebanyakan dari segi pendidikan belum begitu paham dengan kedudukan apa yang sedang ia jalankan sekarang, padahal sebenernya perempuan itu punya kesempatan yang luar biasa juga, karena 30% itu sudah termasuk tinggi untuk Indonesia. Terutama kita sebagai mahasiswa dituntut harus mempunyai pemahaman tentang ilmu-ilmu sosial khususnya.
Menurut Suyoto selaku Ketua Komisariat IMM FISIP UMY ini, terkait pandangannya mengenai gender, “Ini bagaimana kita membentuk suatu kontruksi masyarakat, khususnya pengenalan tentang perempuan dalam bermasyarakat, salah satunya bidang immawati sengaja dibentuk sebagai sebuah wadah diskusi perempuan-peremuan dan hubungannya di lingkungan kampus, dimana nantinya akan membuahkan hasil pemahaman atau gagasan untuk diadakannya seminar guna memperkenalkan lebih luas tentang bagaimana gerakan-gerakan perempuan ini, diharapkan lewat seminar nasional ini dan harapannya di seminar ini menambah kesadaran masyarakat baik itu laki-laki maupun perempuan tentang bagaimana affirmative action keterlibatan kita di sebuah organisasi”. (irma) (bayu) (dzar)