Samarinda - Sesuai dengan agenda sidang Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, hari ini Jumat, (23/5) setelah pembukaan, dilaksanakan sidang pleno pertama yang berisi pidato ifititah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Dalam pidato iftitah tersebut Din menyampaikan pidato berjudul Dinamika gerakan pencerahan menghadapi Tantangan, mengatasi Dilema. Persyarikatan Muhammadiyah mennghadapi tantangan dari dinamika politik nasional, dan dilemma Muhammadiyah antara peran utamanya sebagai gerakan kebudayaan pada satu sisi, dan tuntutan untuk ikut berperan dalam politik kebangsaan di sisi lain.
Din menambahkan menghadapi tantangan dan dilema di atas, Muhammadiyah tidak harus kehilangan asa dan kepercayaan diri. Muhammadiyah sesungguhnya besar dan masih memiliki kebesaran. Muhamamdiyah juga mempunyai pengalaman banyak menghadapi situasi serupa pada masa lalu, dan Alhamdulillah berhasil melewati ujian dan cobaan sejarah. Bahkan, pengalaman sejarah itu mendatangkan hikmah dan anugerah yang membawa Muhammadiyah mengalami kemajuan yang menggembirakan.
Selanjutnya, agenda pleno pertama ini dilanjutkan oleh laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah oleh Sekretaris umum PP Muhammadiyah, Dr. Agung Danarta. Sekum PP Muhammadiyah menyampaikan laporan terkait konsolodasi organisasi, dinamika Gerakan Muhammadiyah Pasca-Tanwir Muhammadiyah di Bandung tahun 2012, dan terakhir tentang persiapan Muktamar ke 47.
“Best Practice Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah kami sediakan, dalam bentuk buku yang akan dibagikan kepada seluruh peserta Tanwir Samarinda. Best Practice ini berisi tentang program-program Muhammadiyah yang sudah berjalan dengan baik hingga saat ini” tutup Agung Danarta. (dzar)