Banyumas - Warga Muhammadiyah saat pasca pilpres 2014 sekarang ini harus mampu memaknainya sebagai waktu yang tepat untuk saling memberi semangat persatuan. "Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang tertua di tanah air masih tetap eksis dan berkembang itu karena warganya selama ini tidak pernah bercerai berai," ujar Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais dalam Acara Silaturrahmi warga Muhammadiyah Cabang Ajibarang, Banyumas, Ahad kemarin (10/8).
Dahlan Rais menambahkan hal Itu patut kita syukuri. Namun, perlu diingat, Muhammamdiyah sebagai organisasi keagamaan dan sosial tidak mengenal Salam 1 Jari-nya Prabowo maupun Salam 2 jari-nya Jokowi. Muhammadiyah hanya mengenal Salam 10 Jari, yakni beribadah dengan doa 10 jari tengadah. Itulah sebabnya, warga Muhammadiyah yang kemarin memilih Prabowo atau yang memilih Jokowi, kini saatnya untuk bersatu kembali dalam kegiatan Salam 10 Jari.
Menurutnya, kekuatan Muhammadiyah selama ini dikenal karena adanya semangat guyub rukun yang ditunjukkan setiap warganya kepada sesama. "Potensi inilah yang patut disyukuri, karena terjaga dengan baik selama ini," ujarnya.
Dalam hal pemilihan, Muhammadiyah masih bisa memberi contoh kepada organisasi lain. Hal itu bisa dibuktikan, ketika ada penyelenggaraan Muktamar misalnya, untuk memilih ketua umum, para calon pemimpin yang terpilih melalui musyawarah, untuk menduduki kursi pucuk pimpinan tak ada satupun yang berebut. Bahkan dari para calon tersebut rata-rata menolak untuk menjadi pemimpin utama.
"Selama ada muktamar, belum pernah ada baliho dengan gambar foto diri calon ketua yang meminta doa restu atau bahkan berkampanye untuk memilihnya. Situasi pemilihan pemimpin seperti itu saya kira patut dijaga terus menerus, karena ini contoh yang baik dalam proses pemilihan pimpinan" kata Dahlan Rais yang juga Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Surakarta itu. (dzar)