Yogyakarta- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan sikap menolak gerakan dan faham lslamic State of Iraq and Syria (lSlS) di lndonesia karena bertentangan dengan prinsip dan nilai-nilai ajaran lslam. Cara-cara kekerasan yang dipergunakan lSlS untuk mencapai tujuan sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan perdamaian, kesantunan, dan keadaban, serta dapat membawa kemunduran bagi masa depan peradaban.
Demikian salah satu butir pernyataan sikap PP Muhammadiyah menyikapi fenomena gerakan dan faham lslamic State of Iraq and Syria (lSlS) yang berkembang di dunia, termasuk di Indonesia. Pernyataan Sikap Pimpinan Pusat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan sekretaris Abdul Mu’ti, Selasa (12/8). Dalam pernyataan tersebut juga dituliskan, lSlS merupakan gerakan politik radikal yang lahir sebagai reaksi atas situasi politik dalam negeri lrak dan Syria. lSlS bukanlah gerakan Islam, tetapi gerakan politik yang mengatasnamakan lslam untuk merebut kekuasaan politik di lrak dan Syiria.
Pada akhir pernyataan, PP Muhammadiyah menghimbau warga Muhammadiyah pada khususnya dan umat lslam pada umumnya hendaknya tidak terpengaruh oleh dan tidak memberi peluang bagi berkembangnya gagasan dan gerakan ISIS yang hanya akan memecah belah persatuan bangsa dan melemahkan ukhuwah lslamiah. Berikut link download Pernyataan Sikap Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tentang Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS). (mac)