Yogyakarta - Keberhasilan Persyarikatan Muhammadiyah dalam berbagai bidang bukan saja merupakan nikmat, rahmat dan karunia Allah SWT yang wajib disyukuri, tapi juga merupakan ujian dari-Nya yang wajib disikapi dengan baik, tawadlu’, tidak ‘ujub dan takabbur. Hal itu dikatakan H Fathurrahman Kamal, Lc, MSi, Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam FAI UMY, pada silaturahmi dan syawalan keluarga besar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Selasa (12/8/2014) di halaman PWM DIY Jl Gedongkuning Yogyakarta.
Dari sudut pandang ideologis dan keyakinan keagamaan, sebagai sebuah organisasi dakwah amar ma’ruf nahi munkar, Muhammadiyah sejatinya telah memiliki pijakan yang jelas dan terang-benderang seputar permasalahan pluralitas sosial dan keagamaan.
Tentunya dengan catatan, bahwa kita memiliki komitmen pada kebenaran serta tidak memaksakan kepentingan politik ataupun orientasi intelektual tertentu pada permasalahan ini.
Ia juga merespon terhadap problematika multidimensi, berupa krisis akidah dan akhlak, kelemahan ilmu dan kerancuan pola pikir serta merosotnya otoritas ulama dan kepemimpinan umat dan bangsa. Di antara problem penting yang dihadapi oleh umat Islam saat ini adalah pudarnya semangat mengkaji, memahami dan menyadari kejayaan masa lalu Islam.
“Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, keikhlasan akan terpancar sebagai karakter. Di antara ciri-ciri orang mukhlis ialah takut popularitas, jujur pada dirinya sendiri, tidak berharap pujian, konsisten, sabar dan menjaga kesucian jiwa,” ungkap alumni Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah Saudi Arabia ini.
Menurutnya, diperlukan perubahan mendasar untuk menyatukan umat Islam Indonesia dalam konsep keummatan yang tidak cukup dengan jalinan psikologis-emosional silaturahim semata. “Tapi harus mengedepankan jalinan keilmuan,” tutur Fathurrahman
Sementara itu, Ketua Umum PWM DIY, dr. H. Agus Taufiqurrahman, mengatakan Muhammadiyah DIY akan mengirimkan ribuan pasukan sepeda motor ke Muktamar Muhammadiyah di Makassar. “Saya pastikan angkatan muda Muhammadiyah di DIY akan mau mengikuti,” tandasnya.
Untuk menyukseskan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah di Makassar, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY membuat Tim Panitia Muktamar Muhammadiyah di Makassar untuk mencari sinergi. “Untuk menyuseskan hal ini, kalau perlu kita sewa kapal khusus untuk warga Muhammadiyah DIY,” kata Agus.
Sedangkan Sekum PP Muhammadiyah Dr H Agung Danarto, MAg, menjelaskan soal Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia optimistis pelaksanaan muktamar dapat terlaksana dengan baik, karena dukungan dari seluruh warga Muhammadiyah khususnya di Sulsel sangat besar.