Yogyakarta- Muhammadiyah mengecam segala bentuk terror dengan menggunakan kekerasan atau senjata api yang menjadi ancanan serius bagi penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais termasuk keluarga di dalamnya. Tindakan tersebut jika dibiarkan, akan menjadi preseden buruk bagi tokoh bangsa dan warga negara siapapun, yang semestinya memperoleh hak hidup, rasa aman, dan perlindungan Negara.
Hal tersebut disampaikan ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pesan singkatnya pada redaksi, Jum’at (7/11). “Apapun motifnya, segala bentuk teror dan kekerasan tidak dibenarkan secara hukum dan tatanan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karenanya pihak kepolisian harus menangkap pelaku dan jika ada dalangnya, untuk dilakukan tindakan hukum yang tuntas. Kami yakin kepolisian akan bertindak cepat, tegas, dan tuntas serta tidak membiarkan kasus ini mandeg dan mengambang,” tegas Haedar Nashir, Hal senada juga disampaikan Penasehat PP Muhammadiyah Syafii Maarif yang mengutuk keras tindakan terror yang dilakukan di kota yang harusnya menjadi simbol pendidikan.
Sebelumnya, ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin juga mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap serangan yang dilakukan di kediaman sang tokoh reformasi. “Sungguh memprihatinkan adanya penyerangan pada Bapak Amien Rais. Itu tidak lain terorisme politik yang seyogyanya tidak terjadi di negara berpancasila. Kalau ada perbedaan politik tidak harusnya ditampilkan, dalam politik saya tidak tahu apa motifnya,” ungkapnya. Menurut Din, apabila kasus ini dibiarkan maka, akan merusak lagi tatanan demokrasi yang sedang dibangun. “Kita harus menampilkan budaya politik yang baik,” ujarnya. (mac)