Jakarta - Umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia diharapkan jangan terpancing dengan provokasi yang dilakukan majalah Charlie Hebdo dan para pendukungnya yang akan menerbitkan kembali sampul bergambar kartun Nabi Muhammad. Hal itu disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’thi di kantor PP Muhammadiyah Jakarta kemarin (13/1).
"Lebih baik umat Islam memandang persoalan ini sebagai ujian kesabaran. Tanggapi dengan arif dan bijaksana dengan menghindari tindakan anarkistis," kata dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Charlie Hebdo merupakan majalah yang dibuat kelompok sekuler antiagama. Yang dihina dan diejek bukan saja Nabi Muhammad, tetapi juga orang-orang suci dari agama lain seperti Yesus Kristus dari agama Kristen tambah Abdul Mu’ti.
Namun, umat Kristen di Eropa tampaknya tidak menanggapi penghinaan Charlie Hebdo terhadap Yesus secara berlebihan, apalagi anarkistis, meskipun terjadi beberapa aksi demonstrasi.
Abdul Mu’thi mengatakan penerbitan edisi terbaru Charlie Hebdo dikhawatirkan akan memicu reaksi emosional dari dunia Islam. Apalagi dikabarkan edisi terbaru itu akan dicetak 3 juta eksemplar, jauh di atas oplah majalah itu biasanya yang hanya 60.000.
"Penerbitan melebihi oplah yang biasanya itu bisa dimaknai sebagai upaya untuk memancing emosi umat Islam. Hal itu bisa ditanggapi kelompok radikal dengan tindakan anarkistis yang bisa memperkeruh keadaan," tuturnya.
Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini sangat menyayangkan apabila edisi terbaru Charlie Hebdo yang diterbitkan hingga 3 juta eksemplar benar-benar dimaksudkan untuk memancing emosi umat Islam. Seharusnya, mereka sadar bahwa mereka hidup di dunia global.
"Meskipun Pemerintah Prancis tidak bisa melarang mereka, tetapi seharusnya juga tidak tinggal diam. Harus ada komunikasi dengan negara-negara lain khususnya negara Islam supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Reuters merilis bahwa edisi terbaru Charle Hebdo akan terbit pada Rabu (14/1). Pada sampul edisi terbaru tersebut, Charlie Hebdo kembali menampilkan gambar kartun yang disebut sebagai figur Nabi Muhammad sedang membawa tulisan "Je Suis Charlie" yang berarti "Saya Charlie". (ant) (dzar)