Sleman – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif mengajak kader Muhammadiyah untuk coba membuka mata, buka hati, buka jantung, bukalah peta umat Islam. “Muhammadiyah memang tidak disiapkan menjadi pengurus negara. Muhammadiyah didesain untuk umat”, hal itu disampaikan pada materi Jihad Intelektual, dalam Darul Arqam dan Pelatihan Instruktur Nasional (DAMPINAS) Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, di Gedung PPPPTK Seni Budaya Yogyakarta, Ahad (25/1).

Buya Syafii Maarif berpikir kita harus siapkan kader untuk negara bangsa ini. “Dulu ada istilah kader umat, kader persyarikatan, kader bangsa. Kita balik saja, dengan ditambah kader kemanusiaan, kader bangsa, kader umat, dan kader persyarikatan”, kata dia.

Menurut Buya, Jihad Intelektual itu sama dengan ijtihad. Muhammadiyah, menurut Buya Maarif, adalah garda depan. Tidak ada yang bisa manandingi Muhammadiyah. Jumlah AUM, gerakan sosial Muhammadiyah dahsyat sekali. Bahkan untuk dunia Islam, tidak ada tandingannya. Buya menilai Relatif Muhammadiyah ini masih kompak.

Tetapi, menurut Buya masalahnya sekarang adalah masalah yang dihadapi dahsyat sekali. Baik di tingkat regional, nasional, dan international. Buya mengajak Kader Muhammadiyah untuk menyiapkan sejarah masa depan Muhammadiyah sendiri, yang bisa menjadi kader kemanusiaan, kader bangsa, kader umat, dan kader persyarikatan. “Gerakan intelektual harus digalakkan. Manfaat teknologi modern untuk kepentingan agama” tutupnya. (dzar)