Minggu, 19 Mei 2024
Home/ Berita/ Tingkatkan Akselarasi Program Pemberdayaan, MPM Rekrut Puluhan Fasilitator Muda

Tingkatkan Akselarasi Program Pemberdayaan, MPM Rekrut Puluhan Fasilitator Muda

Yogyakarta- Banyaknya kerja – kerja pemberdayaan yang harus dijalankan, membuat Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu mencetak kader fasilitator yang mampu dan mau melakukan pemberdayaan masyarakat miskin dan jauh dari hingar bingar media dan pemberitaan. Saat ini MPM PP Muhammadiyah telah merekrut puluhan fasilitator muda yang berasal dari berbagai universitas di Yogyakarta yang diantaranya; Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris MPM PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan saat dihubungi redaksi, Ahad siang (29/3). Menurutnya kerja – kerja pemberdayaan adalah kerja yang membutuhkan energy tinggi serta kemampuan dan kapasitas yang cukup untuk dapat mencapai target pemberdayaan masyarata. “Saat ini kita mempunyai beberapa fokus program pemberdayaan, diantaranya adalah pertanian terpadu, pendampingan kelompok UKM, pendampingan tukang becak, sampai pada advokasi perda dan pendampingan untuk kelompok difabel agar tetap mandiri dan terpenuhi hak – haknya oleh pemerintah,” jelasnya. Beberapa fokus program tersebut menurut Bachtiar, membutuhkan banyak energy termasuk sumberdaya manusia yang terampil untuk memenuhi berbagai aktivitas pemberdayaan agar sesuai dengan target dan harapan. “Saat ini kita telah merekrut puluhan tenaga fasilitator dan telah melakukan penguatan kapasitas mereka dalam sekolah fasilitator yang kita selenggarakan beberapa waktu lalu, harapannya mereka dapat komit(men) untuk melakukan kerja pemberdayaan yang tidak semua orang mau untuk melakukannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut menurut Dosen Ilmu Pemerintahan UMY ini, para fasilitator MPM ini akan terjun langsung ke kelompok – kelompok binaan MPM yang tersebar di berbagai daerah, dan sebagai fasilitator mereka akan mendukung para Konsultan Ahli MPM untuk memberikan pelatihan dan pendampingan. “Kita perlu program – program pemberdayaan ini dapat dilakukan secara maksimal, kita butuh berakselerasi untuk mendampingi kaum miskin dan marjinal, karena seandainya berjalan lambat maka akan semakin banyak jumlah orang miskin dan marjinal seandainya melihat perkembangan melemahnya ekonomi Indonesia belakangan ini,” tegasnya. (mac)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *