JAKARTA -- Ketum Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Prof. Dr. Din Syamsuddin diminta oleh Dubes Norwegia Travik Stig untuk menjadi modertor diskusi singkat antara PM Norwegia Erna Sober dan para tokoh agama-agama Indonesia, Rabu (15/4) di Plaza Masjid Istiqlal Jakarta
Perdana Menteri Erna berada di Jakarta dalam kunjungan kenegaraan dua hari. Selain bertemu Presiden Jokowi, PM Erna juga mengagendakan pertemuan dan diskusi dengan sejumlah tokoh agama Indonesia, antara lain Din Syamsuddin (Muhammadiyah/MUI), Iqbal Sullam (PBNU), Pdt. Hanriette Lebang (PGI), Romo Agus (KWI), dan Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yacub. Hadir juga Wakil Kemlu, dan Dubes Norwegia.
Dalam diskusi sekitar satu jam itu, Dubes Erna menjelaskan posisi Norwegia dalam issue kebebasan beragama, dan ingin belajar dari Indonesia tentang cara mengelola kemajemukan dan kerukunan. Para tokoh agama yang hadir berurun rembug tentang pengalaman Indonesia yang majemuk tapi relatif aman, dan rukun dalam mengembangkan budaya hidup berdampingan secara damai. Mereka tdk mengingkari ada ketegangan dan konflik tp itu hanya didukung oleh kelompok sangat kecil.
Din Syamsuddin dalam catatannya sebagai moderator mengatakan bahwa derajat kerukunan dan kedamaian Ind yang tinggi adalah disebabkan oleh karena bangsa yang majemuk ini memililiki landasan budaya yaitu Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, kata Din, adalah karena Muslim yang mayoritas memiliki tenggang rasa dan toleransi tinggi, sehingga setiap konflik yang muncul dapat diredam pada kesempatan pertama. Di akhir pertemuan PM Erna menyampaikan terima kasih dan memberi penghargaan kepada para tokoh lintas agama Indonesia yang cinta damai dan berwawasan kenegarawanan.(mst).