Jakarta--Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dalam perjalanan ke Vatikan (26/04/2015) menyempatkan singgah di Frankfurt, Jerman, untuk berdialog bersama  para tokoh masyarakat Indonesia. Dialog, atas undangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Ibu Wahyu Hersetiati bertempat di Wisma Indonesia dan dihadiri para diplomat dan tokoh masyarakat Indonesia, termasuk pimpinan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di wilayah jurisdiksi KJRI Frankfurt.

Bagi Din Syamsuddin, ini adalah kesekian kali, karena setiap singgah di Frankfurt selalu diundang bersilaturahim dan berdialog di Wisma KJRI. Walaupun dapat mengakses berita Tanah Air melalui media online, masyarakat Indonesia di perantauan selalu ingin mendengar informasi langsung dari narasumber yang datang dari Tanah Air.

Dalam dialog tersebut, Din Syamsuddin menyampaikan perkembangan aktual  seperti hasil Perayaan Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan dinamika politik nasional. Sebagaimana biasa, para peserta selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan antusias dan kritis. Di antara mereka ada yang bertanya tentang konflik KPK-Polri, penetapan Kapolri dan Wakapolri, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tiongkok yang dikaitkan dengan konsesi pembangunan infrastruktur oleh Tiongkok, dan Jihad Konstitusi yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Din Syamsuddin menjawab semua pertanyaan tersebut secara gamblang disertai analisa.

Di akhir dialog, Din Syamsuddin menekankan pentingnya setiap warga negara Indonesia, di mana pun mereka berada, untuk menunaikan tanggung jawabnya kepada bangsa dan negara. Khusus kepada mahasiswa yang sedang menempuh studi dipesankan agar segera menyelesaikannya dengan baik dan membawa pulang ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk membangun Tanah Air tercinta.

Keesokan hari (27/04/ 2015), Din Syamsuddin melanjutkan penerbangan ke Roma, Italia, untuk menjadi pembicara mewakili Islam pada A High Level Consultation of World Religious Leaders and the Vatican on Sustainable Development and Climate Change. [MNW/DHA]