Jakarta- Tantangan geopolitik-ekonomi di Indonesia menjadi perhatian Muhammadiyah. Berkaitan dengan tantangan geopolitik-ekonomi tersebut Muhammadiyah diharapkan berupaya memberikan sumbangsih.
Seminar Pra-Muktamar yang diadakan oleh PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta memfokuskan berupaya untuk menemukan sumbangsih tersebut. Seminar dengan tema “Reaktualisasi Fiqih Dakwah Muhammadiyah di Tengah Pluralitas Gerakan Keagamaan” yang diadakan pada 12 Mei 2015 di Gedung Pascasarjana UM Jakarta akan membahas posisi penting Muhammadiyah di tengah tantangan Geopolitik-Ekonomi tersebut.
“Tujuan seminar ini adalah untuk memetakan persoalan geopolitik-ekonomi global dan kelahiran serta perkembangan gerakan-gerakan keagamaan Islam regional maupun transnasional. Kemudian menggali khazanah dan perspektif Islam Nusantara serta proyeksinya untuk pembangunan dunia yang berkemajuan dan bermakna, serta merumuskan model fiqh dakwah Muhammadiyah dalam konteks geopolitik-ekonomi global dan pluralitas gerakan keagamaan,” tutur Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto, di sela kunjungan ke Istana Wapres RI, Selasa (12/5).
Ditambahkan juga, bahwa seminar ini berfungis sebagai arena yang turut membahas persoalan-persoalan terkini dan memberikan solusi terhadap persoalan ummat. “Seminar ini diharapkan dapat memecahkan persoalan kontemporer kebangsaan dan kemanusiaan universal,” pungkasnya. (FSandiah)