Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Din: Perlu Penyesuaian Metodologi Dakwah Kultural

Din: Perlu Penyesuaian Metodologi Dakwah Kultural

Malang-Seminar dan Lokakarya Nasional Dakwah Kultural di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi ditutup kemarin, Sabtu (6/6), oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin. Semlok yang mengambil tema Revitalisasi Dakwah Kultural menuju Masyarakat Islam Sebenar-benarnya itu telah berlangsung sejak 5 Juni 2015. Berbagai pandangan tentang tema tersebut disampaikan oleh nara sumber dari berbagai kalangan. Antara lain, Ketua PP Muhammadiyah Sukriyanto AR, MHum, Prof Dr Munir Mulkhan, Dr. M. Damami, Dr M Nurhakim, dan Bupati Bojonegoro Suyoto.

 

Dalam pidato penutupan, Din memberikan empat catatan pada acara yang digelar Lembaga Kebudayaan UMM ini. Pertama, perlunya penyesuaian metodologi dakwah kultural di tengah-tengah masyarakat. Muhammadiyah, katanya, dikenal memiliki aktualisasi teologi yang terlampau keras karena ketegasan pada semangat purifikasi. Hal ini berimplikasi pada nyaris ditolaknya seluruh unsur sinkretis di masyarakat.

 

“Muhammadiyah memang memiliki ketegasan ideologis, tetapi dakwah kutural harus memperhatikan sasaranaudiensnya, jangan sampai terjadi penolakan yang justru kontra produktif pada tujuan dakwah,” ungkap Din seraya mengutip sebuah hadits tentang pentingnya menyesuaikan tingkat pemahaman (kemampuan akal) masyarakat.Kedua, Din mewanti-wanti jangan sampai ada kesan Muhammadiyah hendak membumi hanguskan budaya yang telah ada. Islam, menurutnya, adalah agama yang akomodatif. Banyak contoh cara ibadah Islam diambil dari cara ibadah kaum terdahulu yang di-Islamkan, termasuk cara solat, puasa bahkan ibadah haji.“Muhammadiyah perlu sedikit agak rileks, tidak alergi pada budaya,” lanjutnya.

 

Ketiga, hendaknya dakwah kultural mengangkat local wisdom. “Muhammadiyah harus lebih akrab dengan budaya yang ada dalam masyarakat sebelum budaya itu diambil oleh orang lain,” saran Din. Musik rap, misalnya, adalah budaya pop yang akrab dengan anak muda, tidak perlu dijauhi alih-alih dibuat isinya mengandung dakwah yang menggugah.

Terakhir, Din mengajak agar warga Muhammadiyah memanfaatkan dakwah menggunakan teknologi informasi. Pemanfaatan media mainstream maupun media sosial sangat penting untuk menjangkau kalangan masyarakat modern saat ini.“Kita memiliki konten yang sangat bagus tetapi tidak pandai mengemasnya di media, sementara orang mengemas sangat bagus hal-hal yang sifatnya tidak penting lewat media massa melalui hiburan-hiburan,” tutur Din menyontohkan tayangan televisi saat ini.(nas/umm)(mac) #muktamar47

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *