Yogyakarta - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Ahad kemarin (25/10/2015) menggelar penagajian inspiratif. Pengajian yang diikuti 100 orang dampingan MPM PP Muhammadiyah dari komunitas Asongan, Usaha Kecil Menengah (UKM), difabel, pedagang rosok, dan pengemudi becak ini rutin tiap tiga bulan sekali digelar MPM.

Kelompok dampingan ini kebanyakan berasal dari Kulonprogo, Purworejo, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Pengajian menghadirkan Annas Setiawan Prabowo dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

M Nurul Yamin, Ketua MPM PP Muhammadiyah mengatakan pengajian inspiratif ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi komunitas dampingan. Selain itu, diharapkan menumbuhkan inspirasi, motivasi dan spirit setiap dampingan untuk terus maju dan berkembang. "Memperkenalkan hasil karya (hand made) dampingan,  membangun dan mengembangkan jaringan pasar antar dampingan maupun pihak luar. Serta mengembangkan model pemberdayaan inklusi," kata Yamin.

Pengembangan jaringan pasar, kata Yamin, di halaman Kantor PP Muhammadiyah KHA Dahlan dibuka lapak untuk memajang hasil dampingan. "Seluruh barang yang dijual hasil dampingan MPM PP Muhammadiyah," kata Yamin. (humas mpm) (dzar)