Yogyakarta- Muhammadiyah dituntut untuk menghadirkan dakwah yang lebih maju dalam memasuki abad keduanya, sebagaimana terkandung dalam visi Islam berkemajuan yang juga merupakan prinsip gerakan Muhammadiyah. Pandangan Islam berkemajuan merupakan wawasan Muhammadiyah sejak awal berdiri, yang secara sistematik telah dirumuskan dalam Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua. Haedar Nashir, selaku ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengungkapkan, terdapat lima poin penting yang menyebabkan Muhammadiyah dapat bertahan hingga saat ini. Hal tersebut diungkapkan Haedar dalam Penyampaian Pidato Milad Muhammadiyah ke 106 yang diselenggarakan pada Rabu (18/11) bertempat di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Kelima poin yang menyebabkan Muhammadiyah bertahan hingga saat ini yaitu, pertama, Muhammadiyah memiliki kekuatan prinsip gerakan yaitu Islam berkemajuan mencerahkan keadaban bangsa, dimana prinsip gerakan tersebut masuk ke dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam membangun keadaban bangsa yang lebih baik. Kedua, Muhammadiyah tumbuh besar dan bertahan hingga saat ini karena sumber daya manusianya (SDM), sumber daya insani yang cerdas, dan memiliki nalar dan daya kritis yang kuat. Ketiga, Muhammadiyah memiliki kekuatan dalam sistem organisasinya, yaitu Muhammadiyah tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang mandiri, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai jenis amal usaha milik Muhammadiyah, di tangan sistem dan pengelolaan yang baik akan menciptakan organisasi yang baik pula.
Selain itu, ungkap Haedar, kiprah amal usaha dan dakwah Muhammadiyah yang dapat menghadirkan sekolah-sekolah, universitas, dan pelayanan sosial tersebut juga menjadi poin tersendiri yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia secara nyata. “Karena rahmat, dan ridho allah swt, Muhammadiyah hadir untuk memberikan pencerahan dan peradaban bangsa, dengan sumber daya manusianya yang dinamis, maju, dan progresif, yang senantiasa beristiqamah menjalankan misi dakwah dan tajdid untuk menciptakan Indonesia berkemajuan,” ungkapnya.
Selain Jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR-RI) Zulkifli Hasan, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selain acara Milad Muhammadiyah, dalam acara tersebut juga diisi tasyakur penganugerahan OKP Terbaik Nasional yang diberikan pada Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, penganugrahan gelar Pahlawan Nasional bagi Ki Bagus Hadikusumo, serta launching gerakan Iuaran Anggota sebagai bentuk gerakan kemandirian Muhammadiyah. (adam/BHP UMY) (mac)