Peperangan bukanlah solusi dari segala konflik atau pertikaian yang terjadi antar negara ataupun antar kelompok. Solusi sebenarnya dari konflik pertikaian tersebut adalah perdamaian. Setiap negara atau kelompok yang berkonflik harus mengupayakan penyelesaian masalahnya dengan jalan perdamaian, bukan peperangan. Demikianlah hal yang selalu digaungkan oleh Tun Dr. Mahathir Muhammad, mantan Perdana Menteri Malaysia sekaligus aktivis perdamaian dunia.
Atas upaya dan keteguhan Tun Mahathir Muhammad dalam mewujudkan perdamaian dunia itulah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lantas berkeinginan untuk memberikan gelar kehormatan kepadanya. Gelar berupa Doktor Honoris Causa dalam bidang Perdamaian (Peace) kepada Tun Mahathir Muhammad ini juga merupakan gelar DR HC pertama yang akan diterimanya. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Bambang Cipto, saat ditemui di ruangannya pada Kamis (25/2).
Menurut Prof. Bambang, gelar DR HC pada bidang Perdamaian tersebut dirasa sangat cocok diberikan kepada Tun Mahathir, sebab peran dan usahanya dalam menyuarakan perdamaian dunia. Salah satu kegiatan perdamaian yang dilakukan oleh Tun Mahathir ialah mengadakan MGPS,. “Melalui kerjasama Mahathir Global Peace School (MGPS) antara UMY dengan yayasan PGPF (Perdana Global Peace Foundation) yang saat ini sudah dilaksanakan sebanyak 4 kali, kami mengetahui satu hal bahwa Tun Mahathir memang sangat konsen dan benar-benar teguh dalam memegang konsep dan pemikirannya untuk mewujudkan perdamaian di dunia. Karena itulah, gelar DR HC ini sangat cocok untuk diberikan kepada beliau,” ujarnya.
Sementara itu, Tun Mahathir menyampaikan rasa sangat terhormat dan menghargai upaya UMY dalam memberikan gelar DR HC kepadanya yang disampaikan pada Rektor UMY beserta rombongannya saat melakukan audiensi dengan Tun Mahathir pada 19 Februari 2016 yang lalu.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Indira Prabasari selaku Kepala Biro Kerjasama UMY dan Koordinator Acara penganugerahan gelar DR HC kepada Tun Mahathir. Menurutnya, saat melakukan audiensi dengan Tun Mahathir, rombongan UMY disambut dengan baik dan Tun Mahathir pun merasa terhormat dengan pengaunegaraah DR HC tersebut.
Adapun pada acara penganugerahan tersebut akan dilaksanakan pada Kamis, 17 Maret 2016 di Sportorium UMY, Tun Mahathir juga akan menyampaikan pidato pengukuhannya kepada seluruh undangan yang hadir. Pada acara tersebut, UMY juga akan turut mengundang Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Duta Besar Palestina untuk Indonesia, dan tokoh-tokoh Muhammadiyah. Selain itu juga akan diadakan Exhibition Criminalized War. (bhpUMY) (mac)