Lamongan - Wilayah Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, sudah sepekan tergenang banjir. Genangan sempat surut tetapi kembali naik lagi setelah pada Rabu (2/3/2016) sore diguyur hujan deras. Pengaktifan pompa banjir sebanyak tiga unit berkapasitas 1.350 liter per detik belum efektif mengatasi banjir karena curah hujan yang tinggi.
Delapan hari sudah berselang kecamatan Babat terendam banjir, kian hari kian meninggi. Ratusan rumah warga terendam hingga paha orang dewasa, berbagai macam penyakit pun menjangkiti warga terdampak banjir. Belum ada perhatian dari pemerintah akan kondisi banjir yang kian parah, lagi-lagi mayarakat pun jadi korban.
Inilah yang mendorong Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Lamongan bersama MDMC dari RS Muhammadiyah Lamongan membuat posko darurat banjir di Babat.
Berbagai macam peralatan medis dan obat-obatan beserta tenaga kesehatan di turunkan, hingga beberapa perahu karet di lengkapi mesin pun di siapkan untuk mengevakuasi korban banjir yang kian meninggi menggenangi pemukiman.
Tim SAR KOKAM dari Pemuda Muhammadiyah juga diturunkan, bahkan LPB Muhammadiyah Bojonegoro ikut membantu menangani korban banjir.
Ratusan nasi bungkus di serahkan LPB Muhammadiyah kepada warga juga alat pengepel rumah.
"Kita membantu mengevakuasi warga dengan perahu karet juga membagikan nasi bungkus dam peralatan mengepel lantai, di sampin bantuan tenaga medis yang kita siapkan di posko" kata petugas LPB Muhammadiyah.
Meskipun kondisi banjir kian parah, belum ada tindakan apapun dari pemerintah terutama BPBD Lamongan di lapangan.
Dan ini sempat mendapatkan kritikan dari tim MDMC RSML, karena sudah berkali-kali menelepon kepala BPBD dan mengirim pesan singkat tapi tidak direspon. Bahkan pihak Dinas Kesehatan pun dari keterangan narasumber mengatakan jika obat-obatan di Dinkes habis.
"BPBD saya kontak tidak direspon. padahal saya tidak minta bantuan apapun, malah saya menawarkan punya DMC RSML yang siap sebagai tim kesehatan, eh... ditelpon gak diangkat, di sms gak dibales", kata Afan petugas DMC RSML.
Selang satu hari setelah semua tim LPB Muhammadiyah bekerja, nampak sebuah perahu karet di turunkan petugas BPBD Lamongan ke lapangan.(dzar)