Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ MDMC Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran di Sekolah

MDMC Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran di Sekolah

Bandung Telah terjadi kebakaran di SD Muhammadiyah 7 Antapani Bandung, pada hari ini Jumat (1/4/2016). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terpaksa dihentikan, ratusan siswa dipandu oleh guru dan karyawan sekolah berlari ke luar halaman sekolah. Kegiatan itu merupakan simulasi dari rangkaian kegiatan tanggap bencana di sekolah yang diprakarsai oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Sebelumnya MDMC telah memberikan sosialisasi dan penyuluhan kesiagaan menghadapi bencana di lingkungan umum terutama sekolah.

Bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, MDMC memberikan simulasi penanganan serta evakuasi saat menghadapi kebakarantersebut.

Koordinator PRBK (Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan) MDMC Budi Santosa mengatakan, Bandung merupakan wilayah dengan tingkat ancaman kebakaran yang tinggi. Karena itu, perlu ada sosialisasi untuk kesiagaan serta penanganan dari lingkungan sekolah.

"Ini program percontohan pertama bekerja sama dengan Pemkot Bandung dari DPPK (Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran) dan kami dari Muhammadiyan melalui MDMC," kata Budi di SD Muhammadiyah 7 Bandung, Antapani, Kota Bandung, Jumat (1/4).

Menurut dia, sekolah merupakan tempat penting untuk memberikan pemahaman bagaimana menyikapi bencana yang bisa saja tiba-tiba terjadi. Apalagi, sekolah merupakan tempat di mana banyak terdapat kelompok rentan. "Kelompok rentan yang terdiri dari anak-anak sekolah ini yang perlu diselamatkan," ujarnya.

MDMC  bertujuan penguatan berbasis komunitas sekolah. Hal ini dinilai penting karena meskipun ada petugas penanganan bencana yang disiapkan pemerintah, peran serta masyarakat lebih dini menjadi salah satu aspek yang sangat membantu. Sehingga perlu diberikan pengetahuan.

Dalam simulasi yang digelar, tim DPPK dan MDMC mempraktikkan penanganan bencana kebakaran. Di mulai dari pemadaman awal hingga evakuasi korban. Sementara para murid seolah dikumpulkan di lapangan sesuai dengan SOP penanganan bencana.

Sasarannya, ujar dia, para murid dilatih agar tidak panik. Serta guru-guru yang diberi pemahaman agar siaga dengan membentuk tim Disaster Awareness Education Center (DAEC).(dzar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *