Rabu, 29 Januari 2025
Home/ Berita/ Zakat Harus Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Zakat Harus Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

foto by (pwmu.co)

Sidoarjo– Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas)LAZISMU yang bertempat di Jupiter Ballroom, The Sun Hotel, Sidoarjo berlangsung cukup menarik dengan agenda diskusi panel yang mana adalah Tirmizi dari Direktur Pemberdayaan Zakat Baznas. Dalam acara yang dilangsungkan sejak pukul 08.00 hingga 11.00 tersebut, Tirmizi yang juga merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama’ Provinsi Riau secara tersirat menyampaikan kekaguman dan kebanggaannya dengan LAZISMU, terutama pada pengelolaan tanah wakaf.

“Ketika Muhammadiyah mendapatkan tanah wakaf, sesegera mungkin itu dikelola dan dimanfaatkan. Legalitasnya diurus, lalu segera diberdayakan dengan dibuat gedung dakwah, amal usaha, dan lainnya. Itu yang belum bisa dilakukan oleh NU”, katanya demikian yang disambut dengan tepuk tangan peserta.

Ia juga menambahkan bahwasannya dalam pengelolaan LAZIS haruslah secara profesional, transparan, dan akuntabel. “Dalam mengelola lazis orang-orang yang dilibatkan itu harus yang profesional di bidangnya, bukan kemudian semua posisi hanya diisi oleh kyai-kyai”, ungkapnya.

Tirmizi mengharapkan bahwa LAZISMU mampu untuk menjadi pelopor lembaga amil zakat yang mampu menyalurkan zakat dengan akurat, tentunya dengan didasarkan pada data-data yang tersaji secara detail karena sejatinya selama ini permasalahan zakat di Indonesia adalah pada penyaluran yang dirasa masih kurang tepat sasaran.

Target Baznaslanjut Tirmizi, termasuk LAZISMU nanti tentunya adalah melakukan penyaluran terhadap lebih dari sekitar 280.000 orang yang tepat berada di garis kemiskinan, dengan mengoptimalkan penghimpunan zakat dan mempertajam data data masyarakat yang bernar-benar layak untuk menerimanya. Selama ini Lazis di Indonesia lebih memprioritaskan penghimpunan zakat, sedangkan untuk peneyalurannya masih lemah, itu harus dibenahi agar zakat yang digadang-gadang sebagai solusi pengentasan kemiskinan bisa tercapai.

Dalam kesempatan tersebut pula Tirmizi juga menyampaikan bahwa ada lima aspek yang harus dibenahi oleh baznas dan lembaga amil zakat di Indonesia, yang pertama adalah aspek legalitas, kedua adalah aspek akuntabilitas dan kesesuaian dengan syari’ah, selanjutnya adalah aspek IT (information and technology) dan sistem penyaluran, keempat adalah aspek penghimpunan zakat, serta terakhir adalah aspek pengembangan kapasitas amil, terutama yang berada di daerah-daerah dan pedalaman.

 

Rakornas LAZISMU Ditutup

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Masyhud, SM secara resmi menutup perhelatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU). Seremonial penutupan acara terselenggara di aula SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, hari ini (9/4) pukul 14.00.

Dalam kegiatan Rakornas LAZISMU yang terselenggara di The Sun Hotel Sidorajo selama tiga hari, yang dimulai Kamis (7/4) hingga Sabtu (9/4) tersebut diikuti oleh sebanyak 250 peserta yang berasal dari perwakilan LAZISMU seluruh Indonesia. Baik dari perwakilan dari LAZISMU wilayah maupun perwakilan LAZISMU Cabang.(pwmu.co) (ubay)(dzar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *