Samarinda -- Memberikan pertolongan pada orang yang mengalami keadaan kegawat daruratan merupakan kewajiban sesuai UU Kesehatan RI No. 23/1992 Pasal 7, salah satu prosesnya yakni Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar.
Berkaitan dengan itu, STIKES Muhammadiyah Samarinda mengadakan Basic Life Support pada (28/04), sebagai wujud pengabdian masyarakat prodi D3 Keperawatan.
Kegiatan ini diikuti oleh Guru SD Muhammadiyah se-Samarinda, perwakilan SMP-PUSKESMAS juga kader lansia se-kecamatan Sambutan Samarinda.
Ketua panitia Rini Ernawati mengatakan bahwa belakangan ini penyakit kardiovaskular dan cedera pada kecelakaan kerja semakin meningkat di Samarinda. Di samping itu ia juga mengatakan bahwa masyarakat yang terjangkit penyakit kardiovaskuler lebih cenderung melakukan pengobatan ke dukun dibanding mendatangi rumah sakit.
Narasumber kegiatan ini diisi oleh Maridi Marsan Dirjo, Alfi Ari Fakhrur Rizal, serta instruktur dari tim STIKES Muhammadiyah yang terampil dan mempunyai kompetensi di bidangnya.
Wakil Ketua STIKES Muhammadiyah, Tri Wahyuni mengatakan bahwa STIKES Muhammadiyah memiliki andil besar dalam membekali masyarakat dengan kompetensi penanggulangan penderita gawat darurat.
"Berbagai upaya harus dilakukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam penatalaksanaan penderita gawat darurat, salah satunya adalah dengan penyelenggaraan pelatihan BLS,” kata Tri dalam sambutannya.
“Kontributor : Reza Jakaria – Samarinda, Kaltim
Redaktur : Lutsfi