Yogyakarta -- Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais mengatakan, dalam mempersiapkan generasi penerus, Kepemimpinan di Muhammadiyah mesti memrioritaskan perkaderan.
“Dalam mempersiapkan generasi penerus, kami menginginkan kepemimpinan pro-perkaderan, dan menjadikan program perkaderan program unggulan,” kata Dahlan saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Rakernas MPK) di PPPPTK Yogyakarta, Kamis, (28/04).
Dahlan mengharapkan, frekuensi perkaderan di Muhammadiyah juga perlu ditingkatkan. Sebelumnya dalam satu tahun hanya satu kali pelaksanaan, namun dirinya berharap sekarang bidang perkaderan bisa melaksanakan proses perkaderan lima kali dalam satu tahun.
Terkait anggaran, Dahlan mengharapkan Muhammadiyah bisa lebih tegas dalam memberikan alokasi dana untuk perkaderan. Bahkan dirinya mengusulkan kepada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), untuk menyisihkan 2 % dari hasil Pendapatan dan Belanja (PDB) untuk perkaderan.
“Saya mengharapkan alokasi dana untuk perkaderan lebih jelas dan tegas. Saya menawarkan kepada AUM, agar bisa menyisihkan 2 % dari PDB nya untuk kegiatan perkaderan” ujarnya.
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret ini juga menjelaskan ketidak berhasilan Muhammadiyah dalam Gerakan Jama’ah Dakwah Jama’ah (GJDJ) dikarenakan ketidaksiapan kader untuk mengimplementasikan nilai-nilai perkaderan, dan tidak siap untuk menjadi juru penerang maupun penggerak ketika berada di tempat mereka tinggal.
“Kita perlu memperbanyak kader, membuat program unggulan, namun tetap bersahaja dalam pelaksanaan program, sehingga bisa terwujud nyata,” katanya di akhir sambutan.
*Reporter : Indra Jaya
Redaktur : Lutsfi