Jum'at, 17 Mei 2024
Home/ Berita/ Setahun Suntuk Cari Suspek, 'Aisyiyah Jambore Kader TB se-Sulsel di Puncak Bila Riase Sidrap

Setahun Suntuk Cari Suspek, 'Aisyiyah Jambore Kader TB se-Sulsel di Puncak Bila Riase Sidrap

Sidenreng Rappang -  Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah  Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Community SR TB-HIV Care menggelar  Jambore Kader Tuberkulosis (TB) se-Sulawesi Selatan, di Taman Wisata Bila Riase Kabupaten Sidrap, Rabu-Kamis (27-28/4) lalu. Sekitar 300 orang Kader TB ‘Aisyiyah dari delapan Kabupaten/Kota se- Sulsel hadir menyemarakkan kegiatan tersebut.

Koordinator program, Wahriadi melaporkan bahwa kegiatan jambore ini dilakukan sebagai ajang  untuk membangun kekraban bersama sekaligus refresing dikalangan kader TB se-sulsel.

 "Setelah satu tahun  suntuk bekerja untuk mencari suspek, ada saatnya momentum untuk silaturahim bersama dan itu kita  lakukan melalui kegiatan jambore kader," kata Ayi, panggilan akrabnya saat ditemui di Gedung Serbaguna  ‘Aisyiyah, Jum'at (29/04).

Ayi melanjutkan, kegiatan Jambore kali ini adalah yang keempat kalinya pihaknya laksanakan sejak dilakukan pertama kali pada tahun 2013 dengan selalu memusatkannya di tempat-tempat wisata.

"Jadi jambore ini merupakan yang keempat kalinya diadakan setelah sebelumnya di Benteng Somba Opu Makassar, permandian air panas Lejja,  dan Puncak Malino, adapun kali ini di Puncak Bila Sidrap. Kami sengaja memilih tempat wisata karena kegiatan jambore kader selain sebagai ajang silaturahim kader, juga menjadi ajang refresing bersama," terangnya.

"Alhamdulillah kegiatan berjalan cukup semarak, akrab, kompak, dan penuh kekeluargaan sebagaimana yang diharakan. Semoga hal itu dapat menjadi dasar dan stimulus baru kader untuk lebih bersemangat lagi dalam melakukan pencarian suspek TB di lapangan setelah kembali di daerahnya masing-masing,” harapnya.

Sejak tahun 2009 hingga tahun 2016 ini Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Sulsel memang telah menjalankan program penanggulangan TB di 8 Kabupaten/Kota. Daerah tersebut yaitu, Makassar, Gowa, Soppeng, Wajo, Pinrang, Sidrap, Parepare,dan Jeneponto.

Menurut Ketua Majelis Kesehatan PW Aisyiyah Sulsel, Junaeda Rasyad, selama kurang lebih delapan tahun program tersebut berjalan, sedikitnya  500 orang kader telah tersebar aktif di delapan kabupaten/kota itu.

“Tugas kader adalah mencari suspek, saat menemukan maka ia akan menemani ke Puskesmas terdekat. Jika suspek itu dinyatakan positif mengidap TB, maka kami akan mendampingi proses pengobatannya hingga sembuh,” tutur Dosen di (Akbid) Muhammadiyah Makassar ini.

Keterlibatan ‘Aisyiyah dalam penanggulangan TB cukup terus berlanjut. Bukan tanpa alasan, dari World Health Organization (WHO) baru-baru ini merilis bahwa penyakit Tuberkulosis (TB) telah menjadi ancaman yang serius yang bersaing dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Berdasarkan data WHO tahun 2015, 41 orang/100.000 penduduk Indonesia yang meninggal setiap tahun akibat TB. Selain itu, diperkirakan ada 647 orang penderita TB dari tiap 100.000 penduduk Indonesia. (dzar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *