Yogyakarta - Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar lomba debat konstitusi piala Ki Bagus Hadikusumo dengan tema “Melanggengkan Jihad Konstitusi”, yang diselenggarakan pada tanggal 2 Mei hingga 5 Mei 2016. Lomba yang untuk pertama kalinya digelar oleh FH UMY tersebut diikuti oleh 11 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se Indonesia.
Kesebelas PTM yang akan merebutkan piala bergilir Ki Bagus Hadikusumo yaitu Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Tanggerang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Muhammadiyah Buton, Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Luwuk, dan Universitas Muhammadiyah Magelang.
Diangkatnya tema Jihad Konstitusi tersebut sejalan dengan visi dan misi Muhammadiyah dalam menegakan kedaulatan negara. Sebagaimana diungkapkan oleh Prof. Din Syamsuddin selaku Keynote Speech dalam Pembukaan Lomba Debat Konstitusi Piala Ki Bagus Hadikusumo, Senin (2/5), di Auditorium PKU Muhammadiyah Gamping.
Din menjelaskan bahwa Jihad konstitusi merupakan sebuah gerakan Muhammadiyah yang bertujuan untuk mengoreksi setiap Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dianggap menyalahi aturan UU Dasar 1945.
“Konstitusi merupakan rohnya sebuah negara, sudah saatnya kita sebagai kader-kader Muhammadiyah turut menjalankan Jihad Konstitusi guna menegakan keadilan di Indonesia, dan Jihad Konstitusi juga merupakan kiblat bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini juga menambahkan, Jihad Konstitusi pada dasarnya tidak hanya semata-mata menguji RUU, melainkan memberikan masukan dan juga arahan kepada pemerintah, bahwa UU yang dirancang harus selaras dengan konstitusi. Dirinya juga berharap melalui lomba debat akan memacu semangat pemuda Muhammadiyah dalam menegakan jihad konstitusi.
“Saya berharap dengan diselenggarakannya lomba debat ini akan semakin memacu mahasiswa-mahasiswa Muhammadiyah untuk melanjutkan semangat jihad konstitusi, karena jihad konstitusi tidak boleh berhenti,” tambahnya.
Selain itu, Din mengatakan bahwa Muhammadiyah juga dirasa ikut menegakan negara Indonesia. Dan salah satu tokoh Muhammadiyah yang turut berkontribusi terhadap kemerdekaan RI adalah Ki Bagus Hadikusumo yang merupakan salah satu anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Persiapan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Sementara Afnan Hadikusumo yang merupakan salah satu cucu Ki Bagus Hadikusumo menerangkan, Ki Bagus adalah tokoh yang berjasa bagi Indonesia dan juga Muhammadiyah.
”Saya mewakili keluarga turut bangga dengan diselenggarakannya lomba debat ini, semoga semangat Ki Bagus dalam memajukan negara dan juga Muhammadiyah akan tertular kepada peserta yang mengikuti lomba debat kali ini, khususnya dalam semangat menegakan keadilan melalui jihad konstitusi” tutup anggota DPD RI dari Yogyakarta ini. (UMY/dzar)