Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Ponpes Ummul Mukminin 'Aisyiyah Diskusi Novel Natisha

Ponpes Ummul Mukminin 'Aisyiyah Diskusi Novel Natisha

MAKASSAR, MUHAMMADIYAH.OR.ID -- Khrisna Pabichara Marewa, yang menganggit kembali sebuah novel berjudul Natisha. Menurutnya, novel ini serupa dengan anak ruhaninya. Setelah sebelumnya, sudah mengarang novel, Sepatu Dahlan (2012) dan Surat Dahlan (2013).

Novel ini, dibuat selama 11 tahun, dengan mengalami dua kali gagal dalam proses penulisannya, namun, Proses akhir penulisan, setelah siuman kembali, hanya memakan waktu 2 bulan. Kurang lebih cerita itulah yang membuat Pondok Pesantren Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan  menggelar kegiatan Diskusi Novel  ‘Natisha’, pada Ahad (29/5), di Masjid Athirah Pondok Pesantren Ummul  Mukminin ‘Aisyiyah Sulsel, Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pai, Biringkanayya, Makassar.

Pemimpin pondok Pesantren Tsanawiyah Ummul Mukminin ‘Aisyiyah, Drs. Mustari mengatakan dalam tulis menulis perlu ada motivasinya, "apalagi untuk para santri putri di ponpes. Agar makin giat melatih bakat menulisnya." ujarnya.

Sebelumnya novel "Natisha" ini, telah luncurkan pada acara Makassar International Writers Festival (MIWF), (18/5)lalu bertempat di Fort Rotterdam Makassar.

Pada kesempatan ini, Khrisna membeberkan perjalanan karirnya di dunia menulis. Tidak sedikit hambatan, namun berkat keinginan dan kerja keras, dan tentunya banyak belajar dia berhasil membukukan tulisannya. Mulai dari kumpulan cerpen, sajak, puisi hingga beberapa novel. Pria berkacamata ini juga membagikan tips dalam menulis kepada para santri putri. Agar ide yang ada dalam benak bisa dituangkan dalam tulisan dengan struktur kata yang diolah dengan rapi.

Hal itu ditanggapi secara antusias oleh seluruh santri di Pondok Pesantren Ummul  Mukminin ‘Aisyiyah Sulsel. Alumni Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Jeneponto ini, berharap hasil karya menulisnya bisa dapat memberikan inspirasi para penulis muda di Pondok Pesantren Ummul  Mukminin ‘Aisyiyah, sehingga muncul bakat yang terpendam dalam dunia tulis menulis, terutama fiksi karya sastra.

 

Redaktur: Dzar Al Banna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *