Jum'at, 17 Mei 2024
Home/ Berita/ Kuatkan Ideologi Kemuhammadiyahan, STKIP Muhammadiyah Enrekang Gelar BaitulArqam

Kuatkan Ideologi Kemuhammadiyahan, STKIP Muhammadiyah Enrekang Gelar BaitulArqam

Enrekang – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Enrekang menggelar Baitul Arqam Muhammadiyah untuk seluruh dosen dan staf bertempat diHotel Sabindopada Selasa (31/5).Baitul Arqam tersebut bertujuan menguatkan ideologi Muhammadiyah bagi dosen dan staf STKIP Muhammadiyah Enrekang.

Seperti diungkapkan oleh Yunus Busa selaku Ketua STKIP Muhammadiyah Enrekang Baitul Arqam Muhammadiyah dirasa perlu dilakukan kepada staf dan dosen dikarenakan STKIP baru saja menerima dosen dan staf baru, sehingga perlu bekal terkait pemahaman ideologi Kemuhammadiyahan.

“Diharapkan kepada peserta Baitul Arqam terkhusus dosen dan staf baru  agar nantinya segala aktivitasnya dapat bersinergi dengan Muhammadiyah sebagai induk ortom dan kepada seluruh ortom,"ungkap Yunus.

Kembali ditambahkan oleh Yunus diharapkan juga agar dalam segala aktivitasnya dosen dan staf STKIP memiliki nilai-nilai keislaman. "Semua dosen mata kuliah saat mengajar semestinya menyelipkan atau menanamkan kepada mahasiswa tentang nilai-nilai kemuhammadiyahan, jadi bukan Cuma dosen AIK saja yang mengajarkan Al – Islam Kemuhammadiyahan,"tambahnya.

Sementara itu Syamsuryadi selaku Ketua Majelis Pembina Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan mengungkapkan, jika kita telah masuk ke dalam Persyerikatan Muhammadiyah maka kita harus mengikuti aturan yang berlaku di Muhammadiyah. "Baitul Arqam Muhammadiyah bagi PTM sangat penting, sehingga nantinya bagi dosen dan staf tidak memasukan aturan pribadi ke dalam PTM, melainkan mengikuti aturan Persyarikatan,”ungkapnya.

Kembali ditambahkan oleh Syamsuryadi bahwa terdapat dua jenis perkaderan formal yang ada di Muhammadiyah. Baitul Arqam dilakukan pada tingkat Pimpinan Daerah dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah, sedangkan Darul Arqam Muhammadiyah dilakukan pada tingkat Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Paling tidak semua yang pernah berkecimpung di Perguruan Tinggi Muhammadiyah termasuk pimpinan, dosen, staf dan mahasiswa dapat mengenal Muhammadiyah dan mengamalkan paham Islam menurut Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-harinya,"tutup Syamsuryadi.(abey)

 

 

Kontributor : Ilham Kamba

Redaktur : Adam

  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *