Jum'at, 17 Mei 2024
Home/ Berita/ MPM Dampingi Difabel Bentuk Kredit Simpan Pinjam

MPM Dampingi Difabel Bentuk Kredit Simpan Pinjam

Sleman, MUHAMMADIYAH.OR.ID - Upaya penguatan  program dampingan usaha oleh  pemerintah bagi kalangan Difabel masih dirasa minim, termasuk dalam hal pinjaman modal melalui bank. Padahal, itu dianggap sangat penting untuk menunjang berjalannya sebuah kegiatan usaha. 

Hal demikian disampaikan oleh Sajimin, ketua Kredit Simpan Pinjam (KSP) Bank Difabel pada acara syuting program ‘Kami Bisa’ oleh TVRI Yogya yang dilakukan di sekertariat KSP Sleman (31/5/2016).

“Selama ini pengalaman yang kami rasakan adalah sulitnya mengakses peminjaman melalui bank, birokrasinya berbelit,” kata Sajimin.

Ide Sajimin untuk mendapatkan akses kemudahan dalam pinjaman kredit usaha tersebut mulai dirasa bisa terwujud setelah berkonsultasi dengan Ahmad Makruf, salah satu pengurus Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Pusat.

Lebih lanjut Sajimin menjelaskan, bahwa sebelum  mendirikan KSP Bank Difabel itu  Ia bersama timnya telah mendapat dampingan secara intensif oleh MPM sejak Feburuari 2015.

“Kami didampingi oleh MPM sejak Februari 2015, dan KSP Bank Difabel itu didirikan pada bulan Aprilnya, teman-teman fasilitator MPM seperti mas Rizal dan rekan sudah banyak membantu,”kata Sajimin.

Berbagai usaha yang kini dijalankan oleh kelompok Difabel Ngaglik seperti usaha olahan makanan ringan,  madu, kerajinan tangan  dan lainnya, sudah mulai  merasakan manfaat adanya KSP Bank Difabel.  Dana KSP diperoleh dari iuran anggota dan dana hibah.

“Kami sudah merasakan manfaatnya, ini sangat mendukung kami dan ini mungkin satu-satunya Bank Difabel yang ada di Indonesia,” ungkap Sajimin.

Rita Surhayanti, anggota KSP Bank Difabel, juga memberikan testimoni dari manfaat ikut kegiatan tersebut. Menurutnya, usaha yang kini dijalankannya sangat terbantu karena KSP memberi pinjaman dengan jasa ringan tanpa agunan. 

“Setelah saya pinjam di Bank Difabel saya merasa senang, usaha lebih maju sekarang bisa membuat baju untuk dijual. Dulu, kalau pinjam di bank lain harus inilah -itulah, Alhamudlillah sekarang dengan ikut KSP bisa nambah beli mesin baru lagi,” kata Rita.

Salah satu program producer TVRI Jogja, Sari F Nainggolan, mengatakan bahwa Ia tertarik untuk untuk menyiarkan kegitan pendampingan Difabel di Ngaglik ini agar menjadi inspirasai bagi masayarakat lain.

“Difabel itu juga sama sebagai mahluk Tuhan,  mempunyai kekuatan dan kemampuan yang luar biasa, dan mempunyai ruang yang sama.  Dengan adanya KSP akan jadi ruang bersatu dan akan lebih kuat, mereka tak perlu minder. Ini kok hanya ada di Ngaglik, ini bisa menjadi ruang bagi teman yang lain. Ini yang ingin saya share bagi yang lain,” jelas Sari. 

Di samping itu, Sari juga merasa kagum dengan semangat yang dimiliki kelompok Difabel Ngaglik.

“Kesolidan luar mereka biasa, mereka tidak hanya  mikirin diri sendiri tapi juga mikirin teman-teman mereka. Out-putnya yang ingin saya ambil dari siaran ini masyarakat umum bersama  masyarakat difabel bisa bersama untuk ikut 'guyub' membangun usaha mereka (difabel),” tutup Sari.(abey

 

 

Reporter: Prasetyo Ardi Nugroho

Redaktur : Lutsfi Siswanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *