Malang- Panitia Student Day dan Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pengajian budaya Kyai Kanjeng dan Emha Ainun Najib, Sabtu (19/11) malam. Pagelaran seni musik unik itu juga diselingi dialog antara Emha dengan mahasiswa baru yang memenuhi UMM Dome.
Gaya panggung Emha sempat membuat penonton penasaran. Bagaimana tidak, dia merangsek ke tengah-tengah penonton dan mengajak mengobrol tanpa menggunakan pengeras suara. Sementara pemain musiknya terus memberi alunan musik dari atas panggung, Emha mengajak mahasiswa bernyayi. Kontan, penonton yang duduk di tribun ikut turun ke lantai utama supaya bisa mendengarkan apa yang dikatakan Emha. Rupanya itu trik Emha agar penonton yang di tribun turun dan bergabung bersamanya.
Puluhan lagu dialunkan grup asal Jombang ini. Di sela-sela lagu, Emha memberikan berbagai refleksi terkait tema ‘Tersenyumlah Indonesia’. “Apakah kita masih bisa tersenyum? Tentu saja. Kita tersenyum itu tidak usah disuruh-suruh, tersenyum saja,” teriak Emha memotivasi. Maksudnya, jika negara memang sedang dirundung murung, bukan berarti kita harus ikut murung. Kaum muda harus tetap optimis tanpa harus diatur atau didorong-dorong untuk tetap optimis.
Selama lebih tiga jam Emha tampil memukau. Lagu-lagu terkenal seperti Lir-ilir dan Tombo Ati dinyanyikannya dalam berbagai versi. Beberapa lagu nasional juga dinyanyikan, seperti Padamu Negeri, Syukur, Tanah Airku. Mahasiswa dilibatkan untuk tampil ke sisinya bernyanyi bersama-sama, membuat suasana sedikit bergetar.
Pembantu Rektor III, Drs. Joko Widodo, MSi, menerangkan acara itu merupakan rangkaian memperingati 20 tahun pelaksanaan Student Day UMM. Hari mahasiswa yang dilaksanakan setiap Sabtu bagi mahasiswa angkatan pertama itu sudah berlangsung sejak 1992. Pada hari itu, mahasiswa dibebaskan dari kegiatan akademik tetapi dipadati dengan acara-acara penggalian bakat, minat dan penalaran. “Dari acara-acara inilah kami bisa menggali bakat mahasiswa baru untuk dibina lebih lanjut,” kata Joko.