JAKARTA, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Persoalan Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokerto yang selama ini diberitakan media bahwa RSI Purwokerto bukan milik Muhammadiyah, adalah salah besar. Menanggapi hal tersebut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, meminta agar Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan seluruh eksponen Muhammadiyah untuk mendukung dan bersinergi bersama Persyarikatan Muhammadiyah dalam rangka Amar Ma’ruf nahi Munkar, memberitakan yang sebenarnya tentang kepemilikan RSI Purwokerto adalah Milik Muhammadiyah.
Baca Juga: KOKAM Fardhu 'Ain Selamatkan Aset Muhammadiyah di Banyumas
Untuk melakukan aksi-aksi positif, apa yang bisa dilakukan oleh AMM dan seluruh eksponen Muhammadiyah untuk memenangkan Persyarikatan?, Abdul Mu’ti memaparkan, menyerang kelompok tertentu atau pribadi tokoh atau oknum itu sangat tidak baik, bahwa Muhammadiyah tidak suka hal-hal seperti itu.
“Sebaiknya dijelaskan dari awal sejarah dan bukti hukum pendirian RSI.Jelaskan surat dukungan penggalangan dana oleh Bupati untuk rumah sakit. Dengan argumen logis, ilmiah, yuridis,” ujarnya kepada redaksi website muhammadiyah.or.id. Sabtu siang (25/6).
Baca Juga: Hubungi Kapolri, Ketua Umum Inginkan Kepolisian Lindungi Aset Muhammadiyah
Seperti diberitakan sebelumnya Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa koordinasi internal Muhammadiyah termasuk dengan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dan unsur Persyarikatan lainnya juga telah dilakukan sebagai upaya penyelamatan aset muhammadiyah, dan termasuk juga untuk menciptakan suasana yang kondusif.
Baca Juga: Akta Asli Pendirian RSI Purwokerto Tunjukkan Eksistensi Muhammadiyah
Lebih lanjut, Mu’ti, juga menanggapi soal amal usaha atau lembaga swasta yang dibantu oleh Pemerintah, baik pusat atau daerah apakah kemudian menjadi milik umum.
“Kewajiban negara adalah memfasilitasi dan mendukung masyarakat yang mendukung program Pemerintah”, ujarnya.(dzar)
Redaktur: Dzar Al Banna