MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN -- “Guna mendapatkan tingkat derajat kesehatan yang baik, kaum dhuafa harus mampu menjaga diri sendiri, keluarga, dan lingkungan atau tempat tinggal,” ungkap Joko Murdiyanto selaku Direktur Utama Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam acara Pengajian dan Buka Puasa bersama Kaum Dhuafa pada Jumat (1/7) bertempat di Masjid As Syifa RS PKU Gamping.

“Meskipun tempat tinggal sederhana, namun harus tetap dijaga kebersihannya sebagai bentuk pencegahan terhadap munculnya penyakit. Saya berharap Kaum Dhuafa dapat menjadi kader kesehatan dalam kehidupan bermasyarakat,”ungkap Joko.

Hal yang paling penting yang dapat turut dilakukan oleh Kaum Dhuafa yaitu dengan meningkatkan kesehatan jiwa. “Caranya yaitu dengan taat beribadah, meninggalkan kebiasaan buruk yang dilarang agama dan selalu berpikiran positif,” kata Joko.

Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri 440 orang Kaum Dhuafa yang berasal dari berbagai macam profesi, mulai dari Tukang Parkir, Tukang Becak, dan Pedagang Kecil yang merupakan binaan LAZISMU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

“Kegiatan santunan terhadap Kaum Dhuafa tersebut rutin kami lakukan setiap tahunnya, sebagai perwujudan untuk menyalurkan Zakat Infak dan Sodaqoh yang sebagian besar memang berasal dari para dokter RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,” ungkap Muhammad Isnawan selaku Ketua LAZISMU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Kembali ditambahkan oleh Isnawan. “Tujuan dari pembagian santunan bagi Kaum Dhuafa ini sendiri adalah untuk berbagi kegembiraan bagi mereka Kaum Dhuafa menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H,” tutupnya.

Jelang hari Raya Idul Fitri 1437H, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, pada tanggal 6 - 8 Juli 2016 akan tetap memberikan pelayanan seperti biasa, namun hanya di Instalasi Gawat Darurat  (IGD) dan pelayanan gawat darurat lainnya. Untuk jadwal Poliklinik akan dibuka kembali mulai Sabtu, (9/7). (mona)

Reporter : Adam Qodar