YOGYAKARTA, MUHAMMADIYAH.OR.ID - Kekuasaan kapanpun dan dimanapun cenderung memborong kebenaran dan melenyapkan lawan politik. Hingga kekuasaan sekarang selalu menjauhkan urusan agama dari persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disampaikan oleh Amien Rais dalam Kuliah Penutupan Pengajian Iktikaf Ramadan ke 34 yang diselenggarakan oleh Yayasan Sholahuddin Pondok Pesantrean Budi Mulia Yogyakarta pada Senin (4/7).
Amien Rais mengatakan bahwa umat islam Indonesia perlu menajamkan pandangan dan komitmen supaya agama Allah yang kita cintai tidak meredup dan kalau bisa bersinar. Konsistensi dan keistiqomah tujuan umat islam tidak jauh dari yang sudah direncanakan, karena yang kita rencanakan semata-mata mengharap ridho Allah SWT.
“Kekuatan bangsa Indonesia saat ini ada kecenderungan untuk menghancurkan umat Islam lewat jalur pemerintahan. Realitanya kondisi umat islam kurang menggembirakan. Dikarenakan kekuatan orang kafir yang sangat kuat dalam struktur penguasa di Indonesia,”ungkap Amien.
Orang kafir punya struktur agama, mereka yang atheis dan komunis akan menghancurkan agama dengan kitab mereka, sehingga menghancurkan progam-progam mereka yang anti islam.
“Keadaan umat islam saat ini yang porak poranda juga disebabkan ulama yang haus akan kekuasaan, su’ bukan ul haq. Karena hidup di dunia hanya ada dua kemungkinan kalau tidak untuk Allah atau bukan untuk Allah, yang menjadikan banyak ulama yang dengan murah menjual agamanya,”tambahnya.
Maka dengan kondisi umat islam seperti itu, Amien Rais mengajak pemuda muslim untuk meneruskan perjuangan dari generasi satu ke generasi berikutnya. Selain harus mengukir masa depan Indonesia dengan kekuatan al qur’an dan as sunnah. Karena kekuatan non muslim mulai menghancurkan umat islam dengan merusak akhlaqnya.
“Pemuda muslim saat ini harus meningkatkan kewaspadaan keagamaan dari dua arus besar budaya yaitu atheis sekuler dan komunis. Selain itu pemuda muslim juga wajib menjadikan al qur’an sebagai referensi baku. Karena perjuangan pemuda belum terlambat andaikan kita bersatu lagi,” tutup Amien.(adam)
Kiriman Berita: Mohammad Isnan