MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA -- Rakernas Lembaga Seni Budaya dan Organisasi sedang berlangsung di Kota Yogyakarta. Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) ini adalah lembaga Muhammadiyah yang bergerak di bidang Non-Akademik meliputi seni, budaya, olahraga dan juga pariwisata. LSBO memiliki beberapa program unggulan yang sedang mulai dikerjakan.
Berdasarkan keterangan Sukriyanto AR kepada muhammadiyah.or.id , dalam waktu dekat ini LSBO sedang menggalakkan olahraga baru yang bernama tennos, olah raga ini gabungan dari dua olahraga, badminton dan tennis. Olahraga ini diciptakan oleh salah satu anggota LSBO dan kabarnya olahraga ini juga sedang di kembangkan di Korea. "Sebenarnya dalam bidang olahraga LSBO bermimpi membuat klub sepak bola yang besar, namun dikarenakan mengutamakan hal-hal yang ditimbang lebih utama maka mimpi itu disimpan terlebih dahulu," tutur Sukriyanto
“Kami ingin mengembangkan sepak bola, ini adalah impian yang besar tapi kami letakkan di belakang,” tambah Sukriyanto AR Selaku Ketua LSBO PP Muhammadiyah.
Sukriyanto juga mengungkapkan bagi LSBO yang terpenting sekarang adalah reformasi budaya melalui anak-anak dan angkatan muda. “Mempersiapkan kader yang jujur, adil dan santun itu lebih sulit daripada menyiapkan orang pandai dan pintar. Orang bodoh tapi jujur itu bisa jadi pintar. Namun orang pintar tapi tidak jujur itu akan lebih sulit untuk dilatih menjadi orang yang jujur,” tegas Sukriyanto.
Maksud dari program kerja ini adalah pendidikan dari dini. Maka kita menciptakan lagu-lagu untuk anak Paud sampai SD, jumlahnya seratus sepuluh lagu dan sedang disiapkan video klipnya. LSBO juga membina kerjasama dengan siapa saja, salah satunya dengan Dikti dan KONI. Tak lupa dalam kepenulisan LSBO juga telah menyiapkan beberapa program “Sastra juga kita garap, ceita dongeng anak, terus nanti kita bisa buat novel, cerpen dan harapannya dapat melahirkan sosok Buya Hamka yang baru. Itu arahnya” Ungkap Sukriyanto.
Hal yang menarik juga muncul dalam program LSBO yaitu penggarapan Film “Meniti 20 Hari” yang telah rampung 75% dan nantinya akan ditayangkan di desa maupun di bioskop-bioskop kota. “Filmnya sudah 75%, nanti kita akan tayangkan setelah rampung penggarapan soundtrack filmnya dulu,” tutup Sukriyanto.
Reporter : Syifa
Redaktur : Monaatalina