Yogyakarta- Ada masalah mendasar yang dihadapi oleh masyarakat miskin yaitu berkaitan dengan masalah struktural. Betapa pun massifnya kegiatan-kegiatan peningkatan keterampilan budidaya pertanian, perikanan, dan produksi bagi usaha mikro dan kecil masalah-masalah tersebut tidak seluruhnya bisa diselesaikan.

Oleh karena itu diperlukan pendekatan lain yang tidak hanya bergerak di ranah skill dan keterampilan an sich tetapi diperlukan adanya gerakan-gerakan advokasi yang bergerak diranah struktural untuk melakukan pressure dan desakan-desakan terhadap kebijakan publik yang tidak memihak terhadap petani, nelayan, perempuan dan kaum miskin kota. Pilihannya kemudian adalah menghadirkan pendekatan advokasi sebagai metodologi penyelesaian. Atas pemikiran itulah maka diselenggarakan pelatihan pengorganisasian masyarakat sebagai titik masuk bagi kerja-kerja advokasi Majelis Pemberdayaan Masyarakat.

Demikian disampaikan Masmulyadi, Bidang Advokasi MPM PP Muhammadiyah, Senin (28/02/2011). "Pelatihan ini sebagai sarana membangun pemahaman dasar tentang pengorganisasian masyarakat dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan peran pendampingan dan advokasi di tingkat basis petani," terangnya. Menurut Masmulyadi pelatihan ini sekaligus sebagai katalisator bagi kader muda Muhammadiyah yang ingin menggeluti dunia pemberdayaan masyarakat.

Pelatihan bertajuk Pelatihan Pengorganisasian Masyarakat Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan tema “Bergerak Bersama Membangun Komunitas” diselenggarakan pada 05 – 08 Maret 2011di Balai Pelatihan PU Yogyakarta. Pemateri yang dijadwalkan akan hadir diantaranya, Daris Purba, SH, M. Busyro Muqoddas, Said Tuhuleley, Prof. Dr. Mochamad Maksum, Eko Prasetyo, Winarso, Husain, Ahmad Mahmudi, SH, dan Hasrul Halili, SH.