Kamis, 13 Maret 2025
Home/ Berita/ Kader IMM Jangan Jadi Manusia Rata-Rata

Kader IMM Jangan Jadi Manusia Rata-Rata

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA -- IMM! JAYA... SURABAYA! WANI... begitulah jargon yang bergelora di Graha Millenium SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, tempat pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab)  Ikatan Mahaiswa Muhammadiyah (IMM)  Surabaya ke-28. ‘Lautan merah’ memenuhi ruangan untuk menyambut regenerasi IMM Surabaya yang lebih baik. Pembukaan Muscab diisi dengan seminar kebangsaan tentang "Peneguhan Gerakan Mahasiswa Menuju Surabaya Berkemajuan" pada Jumat (26/8) yang disampaikan oleh Masfuk menggantikan Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI yang berhalangan hadir.

Menurut Masfuk bangsa Indonesia  memerlukan anak muda yang giat. Anak muda harus berani bergerak untuk menghadapi masalah yang konkrit dan tidak hanya dalam angan-angan. Tidak ada alasan keterbatasan untuk bisa maju. Terlahir dari keluarga yang miskin, tidak bisa menjadi alasan untuk tidak bersekolah. Tidak punya modal (secara materi) tidak bisa menjadi alasan untuk berusaha.

"Karena Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya. Mempunyai otak dan anggota tubuh yang sempurna merupakan modal yang sangat besar. Hidup itu jangan rata-rata, karena ciptaan Allah itu luar biasa," tambah Masfuk yang pernah menjabat sebagai Bupati Lamongan.

“IMM kota Surabaya selama satu periode membuktikan bahwa IMM kota Surabaya merupakan basis dari gerakan keilmuan dan dakwah sosial yang diwujudkan dengan adanya masyarakat-masyarakat binaan di titik-titik kemiskinan di kota Surabaya,"  tutur Fuad, Ketua Cabang IMM Surabaya dalam sambutannya.

Dalam moment muscab ini , tambah Fuad, kiranya tetap mengedepankan nilai-nilai ideologis serta moral sebagai kader persyarikatan. Karena dalam ber-IMM bukan untuk memperebutkan jabatan dan kekuasaan, apalagi ‘gagah-gagahan’, melainkan berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. "Sehingga tidak pantas bila dalam moment muscab ini hanya fokus pada suksesi pemenangan saja, melainkan ide-ide besar yang akan dibawa oleh kepengurusan IMM kota Surabaya di periode selanjutnya," ungkapnya/

Dalam acara pembukaan muscab tersebut juga diumumkan pemenang lomba menulis essay tingkat cabang Surabaya dalam rangka memperingati hari kartini dengan tema Kartini Abad 21. Juara 3 diraih oleh fani Ismawati dengan judul mensalahartikan emansipasi wanita di abad 21, juara 2 diraih oleh Talita Sabrina El-jihan dengan judul Menjadi Kartini di Abad 21, dan juara 1 diraih oleh Yusuf Bachtiar dari UIN Sunan Ampel Surabaya.

 

Kontributor : Dwi Putri

Redaktur : Fauziah Mona

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *