MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Budaya merupakan bagian dalam kehidupan sosial yang tidak dapat terpisah dari kegiatan sehari-hari. Karenanya Muhammadiyah melihat ada peluang dakwah yang nantinya akan dikemas melalui budaya.
Demi melestarikan budaya yang ada di Yogyakarta, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY mengadakan Olimpiade Budaya Jawa yang digelar bagi seluruh kader pelajar Muhammadiyah DIY. Olimpiade Budaya Jawa ini akan dilaksanakan dalam beberapa rangkaian acara yang dimulai dengan Pawai Taaruf pada 10 September dan diakhiri pada Pagelaran 23 September.
“Rencananya untuk Pawai Taaruf, kami akan melaksanakannya 10 September, start dari Balai Kota Yogyakarta hingga alun-alun utara. Sedangkan untuk lomba-lomba akan diadakan mulai tanggal 19-21 September di sekolah-sekolah Muhammadiyah DIY dan pagelaran akhirnya akan diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),”kata Tasman Hamami, Ketua Bidang Pendidikan PWM DIY.
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Majelis Pendidikan PWM DIY, Majelis Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta, Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PWM DIY, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah DIY.
“Ini sebagai ajang kepedulian Muhammadiyah khususnya Provins DIY atas berkurangnya kelestarian budaya yang ada di DIY. Selanjutnya ini juga sebagai metode dakwah yang strategis dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman lewat budaya,” tambah Tasman.
Hal ini seiring dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan yakni menumbuhkan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air bersendikan kebudayaan bangsa. Rasa cinta tanah air tentu berasalkan dari cinta kebudayaan daerah masing-masing individu.
Pengenalan terhadap kebudayaan Jawa pada para pelajar diawali dengan pengenalan seluruh aspek kebudayaan yang ada, sehingga rasa memiliki identitas ini selanjutnya menumbuhkan rasa hormat dan bangga akan nilai-nilai luhur budaya Jawa.
“Ada tiga poin penting tujuan dari terselenggaranya acara ini, yang pertama menumbuhkan rasa kebersamaan para pelajar Muhammadiyah, kemudian juga sebagai penyalur ekspresi kreatif atau bakat minat yang dimiliki para pelajar Muhammadiyah, yang terakhir sebagai bentuk pendidikan karakter bagi para pelajar,”tutur Arif Budi Raharjo, Ketua Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta.
Dalam kegiatan ini akan diikuti sekitar delapan puluh kontingen dari masing-masing daerah di DIY. “Peserta lombanya dari per-kontingen itu sekitar 5 orang, kemudian karna antusiasme sangat tinggi maka peserta kami batasi, ada juga banyak peserta dari luar DIY ingin untuk ikut serta kami alihkan saat pawai taarufnya,”kata Akhir Lusono selaku Ketua LSBO PWM DIY.
Muhammadiyah telah banyak memasukkan nilai luhur budaya di dalam bahan pendidikan karena diantara banyak nilai budaya ada banyak yang relevan dengan akhlakul karimah.
“Kegiatan ini juga sebagai cerminan bahwasannya Muhammadiyah tidak alergi seni budaya,” tutup Akhir.
Reporter : Syifa Rosyiana