MUHAMMADIYAH.OR.ID, GARUT – Bencana alam banjir dan tanah longsor terjadi di Garut dan Sumedang, Jawa Barat, Selasa (20/9). Hal ini mendorong banyak masyarakat, warga Muhammadiyah yang ingin memberikan bantuan baik materi ataupun non materi, tak terkecuali Lembaga Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Muhammadiyah yang ada di Jawa Barat.
Saat ini, Lazismu PWM Jawa Barat pun bergerak cepat yakni tidak tinggal diam dalam menanggapi korban bencana. Lazismu PWM Jawa Barat tengah menggalang dana dan berkordinasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Barat untuk memberikan bantuan terutama logistik yang dibutuhkan oleh korban bencana di Garut dan Sumedang.
“Semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang bisa datang kapan saja,” ujar Sekretaris Lazismu PWM Jawa Barat, Robby Rodliya Karman kepada Muhammadiyah.or.id, Rabu (21/9).
Menurut Robby, dalam kondisi bencana yang ada, diperlukan sinergi dari semua pihak termasuk organisasi otonom Muhammadiyah dan lembaga Muhammadiyah Jawa Barat untuk membantu korban bencana. “Bencana ini adalah bencana kita semua. Melalui bencana, solidaritas kemanusiaan kita diuji,” tutur Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa barat ini.
Lazismu PWM Jawa Barat, kata Robi, telah membuka posko bantuan bencana yang berlokasi di Masjid Raya Mujahidin Bandung. Dan sekarang pun penggalangan dana telah dilakukan. Sebagai langkah awal, terangnya, Lazismu telah menyiapkan makanan ringan seperti air mineral, biskuit, mie instan, dan baju layak pakai.
Selain Lazismu Jawa Barat, Lazismu Garut, Lazismu Kota Bandung, Lazismu di beberapa daerah Jawa Barat dan IMM Jawa Barat, IPM Jawa Barat, Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, Aisyiyah Jawa Barat tengah menggalang bantuan begitupun donasi. Adapun, kontak informasi terkait posko bantuan Lazismu Jawa Barat ini dapat dihubungi di 089657504947.
Sementara itu, Sekretaris MDMC Jawa Barat, Ade Irvan Nugraha langsung bergerak meninjau lokasi banjir di Garut dan bergabung dengan MDMC Garut mengevakuasi korban bencana.
Di lokasi, Ade Irvan memberitahukan, MDMC Jawa Barat dan MDMC Garut sementara telah membagikan makanan berat berupa nasi bungkus untuk masyarakat yang terkena dampak bencana banjir ataupun longsor.
“Sekarang lagi kordinasi sama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Garut),” kata Ade Irvan, Rabu sore (21/9). MDMC Jawa Barat berkordinasi dengan BPBD Garut untuk mengetahui kondisi terkini dan kebutuhan para korban banjir dan tanah longsor. Usaha MDMC untuk membantu korban bencana tidak berhenti sampai disitu, MDMC atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Garut kini tengah turun dan menangani evakuasi dan pencarian korban banjir.
Menurut data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) MDMC Jawa Barat, kejadian banjir ini terjadi di tiga daerah di Garut, sehingga MDMC melakukan koordinasi posko yang didirikan LPB setempat atau yang dikelola oleh persyarikatan. Sementara penanganan di Kabupaten Garut akan melakukan assessment awal dan membuka posko pada malam hari ini. Malam hari ini juga, bantuan medis akan datang dari berbagai daerah termasuk relawan-relawan dan bantuan dapur umum ke posko bantuan di Kabupaten Garut, begitu juga di Kabupaten Sumedang.
Ade mengingatkan kepada para relawan bencana agar berhati-hati tehadap cuaca. “Kepada teman-teman MDMC se-Jawa Barat diharapkan bersiaga, karena kondisi saat ini cuaca tidak menentu,” ujar Ade Irvan.
Pasalnya banjir di Garut ini disebabkan meluapnya sungai Cinunuk. Dan beberapa titik di Kabupaten Sumedang mengalami longsor akibat curah hujan yang tinggi.
Berdasarkan data dari Pusdalops Kodim 0611 Garut yang diperoleh Pusdalops MDMC Jawa Barat, korban bencana banjir di Garut per Rabu (21/9) yakni:
- Meninggal dunia : 21 orang
- Laki-laki :7 orang
- Perempuan: 14 orang
- Luka-luka: 32 orang
- Rumah rusak berat: 154 rumah
- Rumah rusak sedang: 19 rumah
- Rumah rusak ringan: 33 rumah
- Rumah terendam: 398 rumah
- Rumah hanyut: 347 rumah
- Pos pengungsian di Kampung Sindang Heula RT 04/1, RW 21, menampung 50 orang pengungsi.
- Pos pengungsian RT 11 menampung 35 orang pengungsi.
- Pos pengungsian RW 01 menampung 37 orang pengungsi.
- Pos pengungsian Kampung Lebak menampung 27 orang pengungsi.
Reporter: Ilma Aghniatunnisa
Redaktur: Ridlo Abdillah