MUHAMMADIYAH.OR.ID, GARUT – Muhammadiyah memberikan dukungan moril berupa mobilisasi bantuan dari berbagai daerah seperti bantuan perlengkapan pengungsian untuk keluarga (family kit), perlengkapan kebersihan dan kesehatan pribadi (hygiene kit). Dilakukan juga upaya memastikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah – sekolah yang terdampak bencana di Garut agar aktif kembali.
Hal itulah yang dipaparkan oleh Arif Nur Kholis, sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) pada Kamis (22/9).
Arif melanjutkan, koordinasi yang dilakukan relawan – relawan Muhammadiyah menghasilkan kesepakatan bahwa mobilisasi bantuan harus dilakukan oleh berbagai pihak, khususnya Muhammadiyah Tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
“Selain mobilisasi bantuan yang dihimpun dari lembaga luar Muhammadiyah, diperlukan juga mobilisasi bantuan dari Muhamadiyah dari berbagai daerah, khususnya Muhammadiyah tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Barat”, terangnya.
Menurut Arif, hal tersebut merupakan sebuah komitmen Muhammadiyah dalam berbagai aspek, termasuk kebencanaan, “Bagi Muhammadiyah, khususnya MDMC Jawa Barat, sangat mendukung operasi lapangan ini. Tentunya, operasi lapangan pada kebencanaan kali ini berada di bawah komando Posko Muhammadiyah Sumedang dan Garut yang telah bergerak sejak terjadinya bencana”.
Ia menambahkan bahwasanya progam pencegahan banjir dan longsor harus diintensifkan sepanjang tahun bagi semua pihak, utamanya MDMC dan jaringan kekuatan Muhammadiyah.
MDMC telah melakukan koordinasi dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah untuk menggerakan layanan kesehatan dari Rumah Sakit Muhammadiyah di sekitar lokasi bencana, tahap awal pergerakan ialah mobilisasi RS Bandung dan Rumah Sakit Islam Aisyiyah Muhammadiyah (RSIA-M) Singaparna – Tasikmalaya.
MDMC juga terus melakukan pergerakan relawan Muhammadiyah dalam pencarian dan penyelamatan (SAR), serta penambahan personil dari SAR Muhamadiyah Jawa Tengah juga akan dilaksanakan bila terdapat kebutuhan lanjutan.
Arif berpesan kepada seluruh jaringan Muhammadiyah di semua tingkatan, utamanya di tingkat Desa untuk menjadi pelopor masyarakat dalam melihat potensi bencana, baik itu banjir ataupun longsor yang sedang terjadi saat ini. “Penting bagi seluruh jaringan Muhammadiyah, utamanya tingkat desa untuk menjadi pelopor dalam melihat potensi bencana. Lihat sekeliling, lakukan antisipasi, koordinasi dengan pemerintah setempat. Bila harus evakuasi, evakuasi segera”, tutup Arif. (Fauzi)
Note : Pengumpulan dana secara nasional dihimpun oleh LazisMU (Lembaga Amil dan Zakat Muhammadiyah) melalui rekening; BCA : 8780 171 171 atau Mandiri : 123 00 99 00 8999an. LAZIS Muhammadiyah. Bisa disalurkan secara langsung dengan koordinasi bersama LPB/MDMC Jawa Barat, Ade Irvan Nurgraha 0878-2459-1801 (hp/whatsapp)
Call center pusdalops MDMC : M. Dwi Kurniawan R 0857-2994-9574 (hp/whatsapp)
Berita Daerah