MUHAMMADIYAH.OR.ID, PURWOREJO- Minimnya hasil pertanian didaerah perkotaan membuat kesulitan untuk mencari bahan pokok makanan sehari-hari seperti ikan, sayur, dan produk olahan lainnya. Hal itulah yang disadari kaum difabel yang mayoritas pengurus dan anggotanya tinggal di perkotaan.
Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah konsen dalam mengadvokasi kaum difabel pada Minggu (25/9/2016) meyelenggarakan pelatihan integrasi pertanian perikanan dalam mendukung pertanian bagi penyandang disabilitas di Purworejo.
Kegiatan yang bekerja sama dengan PC IMM Purworejo, MPM PCM Gebangtersebut bertempat di Masjid Al-Hijrah Kompleks TK ABA Desa Rendeng Kecamatan Gebang, Purworejo.
Diutarakan Didik Widiantono, Anggota Divisi Disabilitas MPM PP Muhammadiyah, kegiatan ini merupakan satu bukti komitmen dan keseriusan MPM PP Muhammadiyah dalam memberdayakan kaum difabel, khusunya di kabupaten Purworejo.
Dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo ini juga mengatakan, dengan adanya pelatihan ini sebagai upaya membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari kaum difabel dalam pertanian, dan harapannya bisa dilakukan berkelanjutan sehingga juga bisa membantu penguatan ekonomi pengurus dan anggota kaum difabel.
Melalui pelatihan ini MPM PP Muhammadiyah juga menyerahkan beberapa peralatan pertanian kepada Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP), yang nantinya diharapkan IDP dapat meningkatkan keterampilan dalam pertanian, seperti pembuatan aquaponik.
"Diharapkan IDP juga bisa memanfaatkan lahan yang sempit di rumah sekitar tempat tinggalnya, dan juga bisa menerima pemesanan pembuatan aquaponik dari warga yang berminat membuat pertanian perkotaan," ucap Didik.
Kembali dilanjutkan Didik, progam peranian perkotaan yang dicetuskan oleh MPM PP Muhammadiyah sebagai upaya untuk tetap menjaga kualitas hidup, yaitu dengan adanya mengkonsumsi makanan sehat yang berbahan ikan dan sayur yang berkualitas di tengah perkotaan.
"Harapannya kegiatan ini dimulai dan diprakarsai oleh IDP untuk meningkatkan pertanian dan menjadikan basis pertanian perkotaan sebagai komoditas utama sehari-hari," tutup Didik. (adam)
Kontributor: Andi Mahfuri
Berita Daerah