MUHAMMADIYAH.OR.ID,YOGYAKARTA- Budaya membaca ditularkan oleh Muhammadiyah melalui dakwah KH. Ahmad Dahlan melalui lembaga pendidikan. Maka bukanlah suatu kebetulan jika di Muhammadiyah terdapat majelis-majelis yang berkaitan dengan aktifitas membaca dan menulis.
Seperti disampaikan Wildan Mauzakawali Saptian, Da’i Cilik yang berasal dari SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga ketika mengisi Tausyiah dalam acara Suara Muhammadiyah Expo, Senin (24/10), sudah sepatutnya kader Muhammadiyah mempertahan tradisi membaca yang telah digaungkan oleh KH. Ahmad Dahlan.
“Kader Muhammadiyah harus memiliki semangat untuk menggelorakan budaya membaca,” pungkas Wildan.
Dalam ceramahnya yang bertajuk ‘Iqro’ Wildan juga menyampaikan bahwa yang menandai Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasulullah adalah ketika Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertamanya yaitu Iqro yang artinya bacalah. Hal tersebut juga terjadi dengan kehadiran Muhammadiyah sebagai organisasi islam.
Wildan juga menyampaikan bahwa berdakwah juga harus berangkat dari membaca. Baik membaca buku, referensi dari internet, sampai membaca lingkungan masyarakat. Untuk itu, Wildan mengajak seluruh masyarakat Indonesia baik dari kalangan muda sampai tua untuk suka membaca agar budaya membaca di Indonesia meningkat, dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, serta islam dapat kembali pada masa kejayaannya.
“Sekarang masa kejayaan Islam seperti hanya dalam kenangan. Salah satu faktornya adalah karena budaya membaca yang buruk,” tegas Wildan.
“Eropa menjadi bangsa yang besar karena budaya membaca yang tinggi. Untuk itu, umat Islam dan masyarakat Indonesia harus menyukai membaca agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar,” tutup Wildan. (adam)
Reporter: Rika Dewi Fransiska