MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMONGAN- Berkembangnya peran strategis Muhammadiyah dalam kehidupan umat sesuai dengan dinamika di Lamongan, menjadi salah satu tujuan pokok Muhammadiyah Lamongan untuk lima tahun kedepan. Tidak hanya itu, menciptakan perubahan cepat berkenaan dengan sistem organisasi dan gerakan serta amal usaha yang berkualitas menjadi fokus gerakan utama Muhammadiyah kota soto tersebut.
Hal tersebut menjadi cita-cita bersama seluruh elemen Muhammadiyah Lamongan ketika bertemu dalam rapat kerja pimpinan (Rakerpim) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan pada Ahad (30/10) bertempat di gedung dakwah Muhammadiyah Lamongan. Rapat tersebut menjadi ajang sosialisasi program kerja majelis dan lembaga Pimpinan Daerah Muhammadiyah selama lima tahun kedepan.
Seperti disampaikan Shodikin, Ketua PDM Lamongan, terdapat enam program prioritas Muhammadiyah Lamongan Kedepan. Pertama adalah mengembangkan kualitas dan kuantitas cabang ranting sebagai basis penguatan, pemberdayaan dan perluasan gerakan Muhammadiyah di akar rumput. Kedua, adalah semangat pengembangan, pengayaan dan penyebar luasan ideologi dan pemikiran keagamaan, intelektualitas yang bersifat pembaruan.
Ketiga, pengembangan kualitas sumber daya anggota dan kader sebagai pelaku gerakan yang mampu memperluas peran strategis Muhammadiyah. Keempat, pengembangan amal usaha Muhammadiyah yang unggul dan memperluas program ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Kelima, pengembangan model gerakan pencerahan Muhammadiyah kedalam program berbasis komunitas yang bersifat membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan umat. Dan yang terakhir, adalah pengembangan peran strategis Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Melalui keenam prioritas program tersebut, harapannya semua majelis dan lembaga dapat saling bersinergi membangun kesejahteraan umat terkhusus di Lamongan,” pungkas Shodikin.
Acara tersebut dilanjutkan dengan pengajian umum Milad Muhammadiyah ke 107 yang dihadiri oleh PW Muhammadiyah Lamongan, Zainudin Maliki yang menyampaikan pentingnya sebuah peradaban dibangun dengan budaya literasi, menulis dan membaca. Juga disambung dengan pidato kepemimpinan oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto, yang menjelaskan tentang prinsip-prinsip pencerahan dalam Muhammadiyah. (adam)
Kontributor: Irvan Shaifullah
Berita Daerah