MUHAMMADIYAH.OR.ID, NEW DELHI– Muhammadiyah sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia juga melakukan kerja-kerja kemanusiaan. Melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB), Muhammadiyah selalu berperan aktif dalam kegiatan kebencanaan di dalam maupun di luar negeri.
Rahmawati Husein, Wakil Ketua MDMC mengungkapakan bahwa organisasi kemanusiaan berbasis agama di Indonesia telah mampu menerjemahkan bahasa agama mereka bahasa aksi kemanusiaan, “ Dalam hal ini Muhammadiyah menerbitkan Fikih Kebencanaan sebagai panduan dalam praktik penanggulangan bencana,” jelas Rahmawati saat diskusi Pra Konferensi The Asian Ministerial Conferences on Disaster Risk Reduction (AMCDRR) di New Delhi (2/11)
Dalam diskusi tersebut Rahmawati juga menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi agama yang lahir sebelum Indonesia merdeka. “Organisasi keagamaan di Indonesia tidak tergantung dari bantuan pemerintah, bahkan Muhammadiyah memiliki amal usaha untuk menghidupi organisasinya,” tambahnya.
Selain menyampaikan tentang pembelajaran kemitraan antar organisasi berbasis agama dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di acara pra konferensi tersebut, bersama Arif Nur Kholis, Sekretaris Umum MDMC, juga membagikan buku Fikih Kebencanan versi Bahasa Inggris.
Arif mengatakan bahwa buku Fikih Kebencanaan ini merupakan hasil munas Tarjih Muhammadiyah 2015 yang berisi cara pandang Muhammadiyah terhadap definisi bencana menurut Al-Quran dan Hadist.
“Selain definisi, dibahas pula prinsip-prinsip dan etika bantuan kemanusiaan untuk korban bencana menurut pandangan Islam dan norma-norma keislaman dalam penerapan prinsip-prinsip pengurangan resiko bencana,” jelas Arif.
Redaktur : Fauziah Mona
.